Menu

Mode Gelap

Laporan: Deni Nurman · 12 Des 2024 17:02 WIB

Buruh Sukabumi Demo Sengit, Tuntut Kenaikan Upah 6,5% Sesuai Arahan Presiden


					Ratusan buruh saat melakukan aksi demontrasi untuk mengawal pembahasan kenaikan upah buruh tahun 2025 di kantor Dinsos Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (12/12) Perbesar

Ratusan buruh saat melakukan aksi demontrasi untuk mengawal pembahasan kenaikan upah buruh tahun 2025 di kantor Dinsos Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (12/12)

JENTERANEWS.com – Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja di Sukabumi menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Kamis (12/12). Mereka memblokir jalan raya di kawasan Cisaat, menyuarakan tuntutan tegas terkait kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2025.

Para demonstran, yang mayoritas berasal dari Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK SPSI), kompak menyuarakan penolakan atas sikap Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi yang ngotot menolak kenaikan upah sebesar 6,5%. Angka ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“APINDO terus membangkang. Padahal, kenaikan 6,5% sudah menjadi keputusan Presiden,” tegas Mochammad Popon, Ketua SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi.

Popon memaparkan data menarik. Menurutnya, perusahaan-perusahaan yang telah bersedia menaikkan upah karyawannya sesuai kesepakatan, justru menunjukkan kinerja yang positif. “Perusahaan yang menaikkan upah rata-rata 3,27% itu tetap eksis, bahkan ordernya bertambah dan terus merekrut karyawan baru,” ujarnya.

Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang enggan menaikkan upah atau bahkan membayar di bawah standar, justru banyak yang gulung tikar. “Ini membuktikan bahwa kenaikan upah yang layak justru akan mendorong produktivitas dan kesejahteraan pekerja,” tegas Popon.

Aksi demonstrasi ini bukan tanpa alasan. Para buruh merasa kecewa dengan sikap pemerintah daerah yang dinilai lamban merespons tuntutan mereka. Popon bahkan menyebut jika pemerintah daerah tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan upah, maka mereka dianggap melawan keputusan Presiden.

“Kami mendesak pemerintah daerah untuk segera merekomendasikan kenaikan UMK sebesar 6,5%. Jika tidak, mereka telah melawan arahan Presiden,” tegasnya.

Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini berjalan dengan tertib dan kondusif. Petugas kepolisian dan TNI tampak bersiaga di lokasi untuk mengamankan jalannya demonstrasi. (*)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Sukabumi Gemuruh dalam Silaturahmi Akbar 2025: Semangat Persatuan dan Kontribusi Agama dalam Pembangunan

11 Januari 2025 - 20:48 WIB

Ribuan peserta menghadiri Silaturahmi Akbar 2025 di Taman Wisata Selabintana, Sukabumi, Sabtu (11/01/2025). Acara yang merupakan bagian dari peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-79 ini mengusung tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas

Land Cruiser Berstiker Sekretariat Wapres Terlibat Kecelakaan Maut di Sukabumi

11 Januari 2025 - 11:40 WIB

Penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian terkait kecelakaan yang melibatkan mobil berstiker Sekretariat Wakil Presiden di Sukabumi.

Ratusan Rumah Tahan Gempa Segera Dibangun untuk Korban Bencana Sukabumi

10 Januari 2025 - 17:18 WIB

Sebuah unit rumah tahan gempa RIKSA telah selesai dibangun dan siap ditempati oleh korban bencana di Sukabumi.

Jawa Barat Genjot Pembangunan 3 Juta Rumah, Kota Sukabumi Siap Berkontribusi

10 Januari 2025 - 15:10 WIB

Diskusi hangat dalam rapat koordinasi membahas target ambisius pembangunan 3 juta rumah di Jawa Barat. Kota Sukabumi berkomitmen untuk turut serta dalam program ini.

DPRD Kota Sukabumi Usulkan Pengangkatan Ayep Zaki-Bobby Maulana sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih

9 Januari 2025 - 22:00 WIB

Ketua DPRD Kota Sukabumi Wawan Juanda, mendatangi Penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (9/1/2025).

Sidang Sengketa Hasil Pilkada Kabupaten Sukabumi Digelar, Pemohon Ajukan Tuntutan PSU di 469 TPS

9 Januari 2025 - 09:16 WIB

Kuasa Hukum Iyos-Zainul, Saleh Hidayat di sidang sengketa Pilkada Sukabumi
Trending di Laporan: Deni Nurman