Menu

Mode Gelap

Sukabumi · 24 Mei 2025 13:12 WIB

DRAMA DI LUMBUNG PADI SUKABUMI: Sengketa Lahan Berakhir Maut, Petani Tua Tewas Tragis!


					Di bawah pengawasan ketat, petugas kepolisian mengawal proses autopsi jenazah korban di RS Kramatjati Mabes Polri Jakarta. Tahap ini krusial bagi penyidik untuk mengumpulkan bukti forensik demi mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan dalam kasus pembunuhan petani di Sukabumi. Perbesar

Di bawah pengawasan ketat, petugas kepolisian mengawal proses autopsi jenazah korban di RS Kramatjati Mabes Polri Jakarta. Tahap ini krusial bagi penyidik untuk mengumpulkan bukti forensik demi mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan dalam kasus pembunuhan petani di Sukabumi.

JENTERANEWS.com – Sebuah drama berdarah di tengah hamparan sawah hijau Sukabumi berakhir tragis. PN alias MN (70), seorang petani tua dari Kampung Ciseupan, harus meregang nyawa setelah terlibat perselisihan sengit soal lahan garapan. Ia menghembuskan napas terakhir pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, setelah tiga hari berjuang melawan luka-luka serius di RSUD R. Syamsudin (Bunut) Kota Sukabumi.

Ironisnya, sang terduga pelaku adalah EM (62), sesama petani penggarap yang tak lain adalah kenalan PN alias MN. Keduanya sama-sama menggantungkan hidup dari lahan persawahan milik perusahaan perkebunan Jasulawangi di Kampung Bojonghaur, Desa Puncakmanggis, Sagaranten.

Kamis siang yang tenang, 22 Mei 2025, tiba-tiba berubah menjadi mencekam. Di tengah terik matahari dan semilir angin persawahan, PN alias MN dan EM terlibat adu mulut panas terkait batas-batas lahan garapan mereka. Apa yang dimulai sebagai perdebatan biasa, dengan cepat memanas hingga tak terkendali.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sagaranten, Aiptu Yadi Apriyadi, cekcok lisan itu pecah menjadi adu fisik yang brutal. Seorang saksi mata wanita, yang terkejut melihat kekerasan di depannya, tak sanggup melerai. Ketakutan, ia lari terbirit-birit menuju pemukiman warga terdekat sebuah perjalanan yang memakan waktu cukup lama untuk mencari pertolongan.

Namun, saat bala bantuan tiba, pemandangan pilu sudah terhampar. PN alias MN ditemukan tergeletak tak berdaya, bersimbah luka di pematang sawah. Sementara itu, EM, sang terduga pelaku, segera diamankan warga dan dibawa ke rumahnya.

Dengan cepat, ambulans Desa Puncakmanggis bergegas membawa PN alias MN ke RSUD Sagaranten. Kondisinya yang kritis membuat tim medis memutuskan untuk merujuknya ke RSUD R. Syamsudin (Bunut) Kota Sukabumi pada malam harinya, pukul 20.30 WIB, untuk penanganan lebih intensif.

Selama tiga hari, keluarga dan kerabat PN alias MN mungkin berharap keajaiban. Namun, takdir berkata lain. Setelah berjuang keras melawan pendarahan dan luka dalam, jantung PN alias MN akhirnya berhenti berdetak pada Sabtu dini hari. Kisah hidupnya berakhir tragis di usia senja, diakibatkan oleh perselisihan yang seharusnya tak perlu merenggut nyawa.

Kini, terduga pelaku EM telah diamankan di Mapolsek Sagaranten. Pihak kepolisian tengah melakukan penyidikan mendalam untuk mengungkap motif sesungguhnya di balik pertikaian fatal ini. “Terduga pelaku EM (62) sudah diamankan pihak Polsek Sagaranten Polres Sukabumi dan sedang didalami lebih lanjut,” tegas Aiptu Yadi Apriyadi.

Untuk mencari kebenaran dan keadilan, jenazah korban PN alias MN telah diberangkatkan ke RS Kramatjati Mabes Polri Jakarta untuk menjalani proses autopsi. Hasil autopsi ini akan menjadi kunci penting dalam mengungkap detail kejadian dan memperkuat bukti hukum.

Kasus ini tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi sorotan tajam bagi masyarakat Sukabumi. Sebuah pengingat brutal bahwa sengketa lahan, jika tak disikapi dengan bijak, bisa berujung pada drama maut yang tak termaafkan di lumbung-lumbung padi negeri.(*)

[Laporan: Aris J | Editor: Hamjah]

Artikel ini telah dibaca 57 kali

Baca Lainnya

Misteri Nelayan Hilang Asal Lampung Terjawab, Jasad Pria Ditemukan Terdampar di Pantai Cikawung Sukabumi

18 Juni 2025 - 11:19 WIB

Jasad pria yang diduga kuat adalah Saepul (38), nelayan asal Lampung, ditemukan terbaring di pesisir Pantai Cikawung, Sukabumi, Rabu (18/6/2025). Saat ditemukan warga, jasad korban hanya mengenakan kaus hitam dan menjadi bukti akhir dari tragedi perahu terbalik yang terjadi sehari sebelumnya.

Bupati Asep Japar di Upacara KORPRI: Etika Birokrasi Harga Mati, Layanan Publik Jangan Hanya Seremoni

17 Juni 2025 - 09:42 WIB

Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, memberikan amanat kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) saat memimpin Upacara Peringatan Hari KORPRI Tingkat Kabupaten Sukabumi di Halaman Parkir Sekretariat Daerah, Palabuhanratu, Selasa (17/6/2025).

Kades Bangbayang Tagih Janji Pembangunan Jalan dan Jembatan kepada Gubernur Jawa Barat di Media Sosial.

17 Juni 2025 - 09:16 WIB

Tangkapan layar dari video Kepala Desa Bangbayang, Dadang, yang diunggah ke media sosial pada Selasa (17/6/2025). Melalui video ini, ia secara terbuka mendesak Gubernur Dedi Mulyadi untuk merealisasikan janjinya membangun jalan dan jembatan. (Sumber Foto: TANGKAPAN LAYAR MEDIA SOSIAL)

Usut Laporan Warga, Kejaksaan Periksa Dugaan Penyelewengan Dana Desa Mandrajaya

17 Juni 2025 - 07:45 WIB

Tampak depan Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi. Kejari saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam atas laporan masyarakat terkait dugaan korupsi Dana Desa di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, untuk periode anggaran 2020-2023.

Tindak Tegas! Ditpolair Polri Gagalkan Penyelundupan 11.543 Benih Lobster di Sukabumi, Dua Pelaku Diringkus

16 Juni 2025 - 21:03 WIB

Dua pelaku berinisial PN dan HM (menunduk) digiring petugas Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Keduanya ditangkap saat mencoba menyelundupkan belasan ribu benih lobster ilegal menggunakan kendaraan roda empat di Sukabumi.

Niat Jajan ke Warung Berujung Maut, Bocah 5 Tahun di Sukabumi Tewas Tertabrak Pikap

16 Juni 2025 - 20:19 WIB

lokasi kejadian, Kampung Simpenan, Sukabumi, tempat seorang bocah perempuan berinisial ARS (5) tewas tertabrak mobil pikap, Senin (16/6/2025). Korban diduga berlari saat menyeberang jalan dari rumahnya menuju warung.
Trending di Sukabumi