JENTERANEWS.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 20 Februari 2025, pukul 20.00 WIB, menyebabkan bencana longsor di beberapa desa. Akibatnya, puluhan rumah mengalami kerusakan, jalan terputus, dan fasilitas umum terdampak.
Menurut laporan dari Daeng Sutisna, Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, longsor terjadi di tiga desa, yaitu Cikarae Thoyyibah, Mekarnangka, dan Nangkakoneng. Dampak terparah terjadi di Desa Cikarae Thoyyibah, di mana sembilan rumah warga mengalami kerusakan pada dinding akibat longsor.
“Di Desa Cikarae Thoyyibah, longsor menyebabkan dinding rumah jebol di beberapa kampung seperti Cigadog, Pasir Girang, dan Jogjogan. Selain itu, jembatan di Pasir Kilang juga jebol dan tebing longsor di Cimapag,” ujar Daeng Sutisna.
Di Desa Mekarnangka, longsor menyebabkan kerusakan pada dinding rumah di beberapa kampung seperti Gandasoli, Cibitung, dan Sukasirna. Longsor juga menutupi jalan di Kampung Pasirnangka dan menyebabkan jalan longsor di Jalan Babakan Empang.
Desa Nangkakoneng juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa rumah warga di Kampung Cukang Kawung, Cialing, dan Cibogo mengalami kerusakan pada dinding dan atap. Selain itu, Masjid Jamie Sabilunnaja dan SMP PGRI di Kampung Cialing juga terdampak longsor.
“Kami mencatat ada 31 rumah yang terdampak longsor, dengan rincian 18 rumah rusak sedang dan 13 rumah terancam. Selain itu, ada juga fasilitas umum yang terdampak seperti masjid, sekolah, dan jembatan,” jelas Daeng Sutisna.
Akibat longsor ini, satu rumah terancam dan beberapa warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka. Akses jalan di beberapa titik juga terputus, terutama jalan menuju Kampung Cukang Kawung dan Cialing-Listrik.
“Saat ini, jalan yang tertimbun longsor sudah bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun, jembatan yang rusak belum diperbaiki sehingga kendaraan roda empat belum bisa melintas,” tambah Daeng Sutisna.
BPBD Kabupaten Sukabumi bersama perangkat desa, Tagana, Babinsa, Babinmas, dan relawan telah melakukan asesmen ke lokasi kejadian. Saat ini, warga membutuhkan bantuan mendesak berupa sandang pangan, material bangunan, terpal, dan bronjong.
“Kami masih menghitung kerugian akibat bencana ini. Kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama saat hujan deras,” pungkas Daeng Sutisna.(*)
Laporan : Aris Jampang