JENTERANEWS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya keras mengatasi permasalahan kekurangan hunian yang semakin mendesak, terutama di wilayah perkotaan. Dalam upaya mencapai target pembangunan 3 juta rumah, Pemerintah Provinsi menggelar rapat koordinasi pada Jumat (10/1/2024) lalu.
Salah satu fokus utama dalam rapat tersebut adalah peran aktif pemerintah daerah, termasuk Kota Sukabumi, dalam mendukung program nasional ini. Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, yang hadir dalam rapat tersebut menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan pusat terkait pembangunan perumahan.
“Kota Sukabumi siap menjadi bagian dari keberhasilan program nasional ini,” ujar Hasan. Ia menekankan pentingnya regulasi yang memudahkan masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah, dalam mengakses perumahan layak.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan mendorong minat untuk memiliki rumah sendiri.
“Sebagian besar kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk Kota Sukabumi, telah berkomitmen untuk memberikan pembebasan biaya tersebut,” tambah Hasan.
Meskipun terdapat upaya yang signifikan, pembangunan perumahan di Jawa Barat masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti terbatasnya lahan, tingginya harga properti, dan dinamika urbanisasi yang cepat. Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan permasalahan ini dapat diatasi secara bertahap.
Program pembangunan 3 juta rumah ini sejalan dengan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Barat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menyediakan hunian yang layak bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok berpenghasilan rendah. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.
Untuk mencapai target yang ambisius ini, diperlukan solusi-solusi inovatif, seperti pengembangan kawasan permukiman vertikal, pemanfaatan lahan kosong, serta penerapan teknologi konstruksi yang efisien. Selain itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan perumahan agar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program pembangunan 3 juta rumah di Jawa Barat dapat berjalan dengan sukses. Keberhasilan program ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Barat, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.(*)