JENTERANEWS.com – Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dengan cara tragis di dalam sebuah gubuk (saung) di daerah Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pria berusia 75 tahun yang dikenal dengan inisial UD, merupakan warga Kampung Babakan Lapang, Desa/Kecamatan Lengkong, ditemukan dalam keadaan tergantung pada seutas tali.
Jenazahnya ditemukan di dalam saung sekitar pukul 11.00 WIB pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024.
Kapolsek Lengkong, Iptu Bayu Sunarti Agustina, mengungkapkan bahwa jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh anaknya yang berinisial AD (18).
Menurut Kapolsek, dugaan awal menunjukkan bahwa korban mungkin sengaja mengakhiri hidupnya di saung tersebut.
“Mayat seorang laki-laki yang diduga bunuh diri ditemukan di sebuah saung sekitar pukul 11.00 WIB siang ini,” kata Iptu Bayu Sunarti pada Sabtu (12/10).
Bayu menjelaskan kronologi kejadian, di mana pada pukul 08.00 WIB pagi, anak korban mengantar ayahnya ke gubuk yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah anak sambungnya untuk beristirahat.
“Diketahui bahwa kaki korban bengkak, kemungkinan akibat penyakit jantung yang dideritanya,” tambah Bayu.
Setelah mengantar ayahnya, sang anak kembali ke rumahnya, dan sekitar pukul 10.30 WIB, ia kembali ke gubuk untuk memeriksa keadaan ayahnya.
“Saat memasuki saung, ia mendapati ayahnya sudah tergantung, dengan kursi berada di atas kasur. Korban diduga telah meninggal dengan leher terikat tali berwarna hijau yang digantungkan ke kayu atap saung,” jelas Bayu.
Hasil pemeriksaan jenazah menunjukkan adanya cairan di celana korban, lidah menjulur, dan kaki bengkak.
“Dugaan sementara adalah korban meninggal akibat bunuh diri, kemungkinan besar karena depresi akibat penyakit jantung yang dideritanya. Korban sering marah ketika diingatkan untuk mematuhi larangan dan anjuran dokter,” ungkap Bayu.
Bayu juga menambahkan bahwa keluarga korban mengaku bahwa dua minggu lalu, korban baru saja pulang dari rumah sakit dengan diagnosis penyakit jantung.
“Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menganggap kejadian ini sebagai takdir,” tutup Bayu.(*)