JENTERANEWS.com – Hujan deras yang melanda Kota Sukabumi bagian utara mengakibatkan kawasan Karangtengah, Gunungpuyuh kembali digenangi banjir cileuncang, Selasa (23/4/2024). Air Sungai Ciseupan meluap hingga mengakibatkan 18 rumah warga terendam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa banjir itu tepatnya terjadi di Kampung Situawi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (23/4/2024) sore. Banjir tersebut terjadi di pemukiman padat masyarakat sehingga beberapa rumah dilaporkan terendam air.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rachmat mengatakan, peristiwa banjir itu disebabkan luapan Sungai Ciseupan akibat curah hujan tinggi dan sampah yang menyumbat aliran sungai
“Awal mulanya hujan lebat di Kota Sukabumi yang mengakibatkan volume air di wilayah Sungai Ciseupan sendiri besar dan ada sampah-sampah yang menyumbat aliran sungai sehingga melimpah ke dasaran dan ke rumah warga,” kata Novian.
Banjir tersebut berdampak pada 18 rumah warga, 11 kepala keluarga dan 38 jiwa. Meski demikian, kata Novian, tak ada warga yang mengungsi. Mereka rata-rata menunggu air banjir surut.
“Korban dan warga tang terpaksa mengungsi tidak ada. Alhamdulillah karena hanya terendam sebetis, setumit ke rumahnya. Untuk tanahnya karena di lokasi dataran, tanahnya nggak rata, ada yang sedengkul, ada yang sebetis,” ujarnya.
Novian mengatakan, wilayah tersebut sudah sering terkena banjir cileuncang. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PSDA Jawa Barat agar segera dilakukan penanganan baik itu berupa pemeliharaan maupun pendangkalan sungai.
“PSDA provinsi mohon untuk dipantau, dipelihara untuk inventaris sungai-sungai yang melintas di wilayah Kota Sukabumi baik dari sedimen atau pendangkalan maupun area-area penyempitan karena jangan sampai terjadi saluran sudah tidak mampu lagi menampung air yang berakibat menyebabkan menjadi banjir dan merugikan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar warga tidak lagi membuang sampah di sungai. Tindakan itu tentunya merugikan warga masyarakat ketika banjir terjadi.
“Imbauan kepada warga masyarakat, saya sangat mohon janganlah membuang sampah ke sungai karena walaupun orang yang membuang sampah tidak terdampak bencana banjir tapi masyarakat yang di hilir yang akan terdampak. Sangat zalim, masyarakat yang sekiranya tidak memerhatikan warga yang lain dari sebab akibat membuang sampah sembarang mengakibatkan bencana atau merugikan orang lain,” tutupnya.(*)