JENTERANEWS.com– Gelombang kepanikan dan keresahan melanda warga Gang Amarta IV RW 05 dan 06, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, menyusul serangkaian kebakaran misterius yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Fenomena yang terekam dalam video amatir dan viral di media sosial ini telah memicu kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat setempat.
“Terjadi teror pembakaran di daerah Tipar Gang Amarta IV. Sampai sekarang sudah 13 titik, hati-hati buat warga Sukabumi khususnya warga Tipar,” ujar seorang pria dalam video yang beredar luas.
Rentetan kejadian ini bermula pada Rabu (30/4) saat waktu Magrib di wilayah RW 06. Diduga, api pertama kali muncul dari pembakaran sampah kecil yang tidak disadari oleh warga. Situasi berubah mencekam usai salat Isya, ketika si jago merah tiba-tiba melalap sebuah rumah yang berdekatan dengan masjid. Warga baru menyadari kejadian tersebut saat keluar dari rumah ibadah.
Kondisi semakin mengkhawatirkan ketika kebakaran kembali terjadi pada waktu Subuh keesokan harinya. Kobaran api yang membesar membuat kewaspadaan warga meningkat tajam. Puncaknya terjadi pada hari Jumat (2/5/2025), di mana dalam satu hari, kebakaran berulang kali muncul di berbagai lokasi. Selepas salat Jumat, api kembali berkobar di beberapa titik, dan kemudian pada pukul 14.00 WIB, kebakaran kembali terjadi di wilayah ke-RW-an 05.
Hingga saat ini, tercatat hampir 13 titik api yang teridentifikasi, dengan tujuh di antaranya muncul hanya dalam satu hari yang sama. Titik-titik kebakaran ini tersebar di wilayah RW 06 dan area perbatasan dengan RW 05.
Ketua RW 06, Ajis Muslim, mengungkapkan keresahannya saat ditemui awak media. “Ini sudah sangat meresahkan. Warga khawatir karena kejadian berlangsung acak, dari Isya hingga Subuh, dan tadi siang juga masih terjadi,” tuturnya.
“Belum jelas ini (pelaku) warga saya atau bukan. Tapi yang pasti warga sangat khawatir karena ini sudah mengganggu kenyamanan dan keamanan lingkungan,” imbuhnya dengan nada cemas.
Meskipun sebagian besar kebakaran berhasil dipadamkan dengan cepat berkat kesigapan warga, insiden kebakaran pada waktu Subuh sempat membesar akibat keterlambatan penanganan.
Api juga merambah hingga ke wilayah RW 05. Ketua RW setempat, Erwin Budiman, membenarkan adanya satu titik kebakaran yang nyaris menghanguskan sebuah rumah di Gang Amarta IV, RT 03.
“Tadi pagi saya mendapat laporan dari Pak Udin, Ketua RT, tentang rumah warga yang terbakar. Saya langsung ke lokasi, ambil foto dan video, lalu koordinasi dengan RW 06. Ternyata di sana juga sudah terjadi berkali-kali, bahkan mereka bilang sudah berjalan selama empat hari,” jelas Erwin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, sumber api diduga berasal dari bagian bawah bangunan, sehingga kecil kemungkinan disebabkan oleh korsleting listrik. Laporan mengenai kejadian ini pun telah disampaikan kepada pihak kelurahan dan kepolisian untuk segera ditindaklanjuti.
“Kebetulan tadi pagi hingga siang, pihak kepolisian juga sudah datang. Kami juga sudah briefing warga dan petugas ronda untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada malam hari,” tambah Erwin.
Ironisnya, meskipun terdapat kamera CCTV di dekat salah satu lokasi kejadian, perangkat tersebut dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat merekam aktivitas saat kebakaran terjadi.
Mengenai spekulasi tentang pelaku, baik Ajis maupun Erwin memilih untuk tidak memberikan komentar lebih jauh. “Kecurigaan ada tapi kami tidak ingin berspekulasi. Yang penting saat ini warga merasa aman,” tegas Erwin.
Erik Ristiawan (43), adik dari salah satu korban kebakaran di RW 06 yang juga merupakan anggota kepolisian, turut menyampaikan keprihatinannya. “Takut dampaknya ke warga lain. Apalagi abang saya seorang anggota Polri, jadi sangat berharap pelaku bisa segera ditangkap,” ujarnya dengan nada khawatir.
Ia menambahkan bahwa situasi ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat, meskipun pihak RW enggan menyebutnya sebagai aksi teror. “Kalau diteror, apa yang harus diteror? Kita ini rakyat biasa. Saya lebih percaya mungkin pelaku alami gangguan jiwa. Tapi itu pun belum bisa dipastikan,” katanya.
Saat ini, kedua ketua RW sepakat bahwa insiden ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan lingkungan. Mereka sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada pihak kepolisian. “Mudah-mudahan dari kejadian ini warga makin sadar pentingnya keamanan, saling jaga, dan tidak lagi acuh terhadap situasi sekitar,” harap Ajis.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan intensif oleh aparat kepolisian masih terus berlangsung. Pelaku di balik serangkaian kebakaran misterius ini belum berhasil diidentifikasi. Sementara itu, warga diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan aktivitas atau hal-hal yang mencurigakan di lingkungan masing-masing.
“Masih proses lidik (penyelidikan),” ungkap Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih saat dikonfirmasi oleh awak media.(*)
Laporan : Joko Samudro
Editor : Hamjah