JENTERANEWS.com – Menjawab sorotan publik mengenai higienitas sumber air yang digunakan di area dapur, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog akhirnya buka suara. Melalui seorang ahli, mereka menegaskan bahwa air yang digunakan untuk seluruh kebutuhan pengolahan makanan telah melalui proses penyaringan modern berlapis dan dijamin layak konsumsi.
Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya perhatian masyarakat terhadap sumber air yang dipakai oleh unit pelayanan gizi tersebut, pada Kamis (25/9/2025).
Jajat Sudrajat, seorang ahli water treatment yang akrab disapa Joni, memberikan klarifikasi teknis pada Jumat (26/9/2025). Ia memastikan bahwa sistem pengolahan air yang terpasang di SPPG Cidolog dirancang untuk menjamin kualitas dan keamanan air.
“Air yang selama ini dipakai untuk kebutuhan dapur SPPG Cidolog sudah melalui proses filterisasi yang canggih. Kami menggunakan perangkat water treatment semi permeable dengan sistem ultra filtrasi,” tegas Jajat.
Menurutnya, sistem tersebut bukan sekadar penyaringan biasa. Proses pemurnian air melibatkan serangkaian tahapan komprehensif yang dirancang untuk menghilangkan berbagai jenis kontaminan, mulai dari partikel kasar hingga mikroorganisme.
Rangkaian perangkat tersebut terdiri dari:
- Dua unit water treatment dengan komponen utama:
- Sand Filter: Untuk menyaring sedimen dan partikel besar.
- Carbon Active: Untuk menghilangkan bau, rasa, warna, dan sisa klorin.
- Manganese: Untuk mereduksi kandungan zat besi dan mangan dalam air.
- Housing Filter: Penyaringan lanjutan untuk partikel yang lebih halus.
- Ultrafiltrasi (UF): Membran dengan pori-pori sangat kecil untuk menyaring bakteri, virus, dan partikel tersuspensi lainnya.
- Ultraviolet (UV): Tahap akhir desinfeksi untuk membunuh mikroorganisme yang tersisa dan memastikan air steril.
Jajat juga menjelaskan alur sumber air baku sebelum diolah. “Sumber air berasal dari sumur galian dengan penampungan serapan air. Dulu, ada bangunan penampungan sanitasi Pamsimas yang kami manfaatkan untuk menampung air serapan dari sekitar Sungai Cidolog, yang kemudian diproses melalui unit filterisasi hingga siap pakai di dapur,” tambahnya.
Meski meyakini sistem yang ada sudah mumpuni, pihak SPPG Cidolog menyatakan sikap terbuka untuk perbaikan berkelanjutan demi menjaga kepercayaan publik.
“Kami tetap terbuka untuk evaluasi bersama agar keamanan air dan makanan yang disajikan benar-benar terjamin,” pungkas Jajat.(*)
Reporter: Oto Iskandar
Redaktur: Hamjah