JENTERANEWS.com – Sebuah truk bermuatan 12 kubik hebel terguling di tanjakan Kampung Jabon Gardu, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (17/7/2025) dini hari. Insiden yang terjadi sekitar pukul 02.45 WIB ini diduga kuat akibat sang sopir mengikuti arahan aplikasi Google Maps yang menuntunnya ke jalur yang salah dan ekstrem.
Truk dengan nomor polisi F 9517 SN tersebut berangkat dari Serang, Banten, dengan tujuan akhir Desa Girijaya. Namun, petaka terjadi saat aplikasi penunjuk arah justru mengarahkannya lurus ke tanjakan terjal menuju wilayah Manglid, alih-alih berbelok ke kanan sesuai rute yang seharusnya menuju Girijaya.
Menurut keterangan Jefri, seorang warga setempat, jalur yang dilalui truk tersebut memang terkenal curam dan kerap mengecoh pengendara yang tidak familiar dengan medan. “Kalau mengikuti Google Maps, pasti akan diarahkan lurus. Padahal seharusnya ambil kanan ke Girijaya. Jalur yang lurus itu menanjak tajam ke arah Manglid,” ungkap Jefri saat ditemui di lokasi kejadian, yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari kantor Desa Girijaya.
Akibat tak kuat menanjak, truk akhirnya kehilangan kendali dan terguling, menumpahkan seluruh muatan hebel ke badan jalan. Beruntung, sang sopir yang mengemudikan truk seorang diri selamat tanpa luka sedikit pun. “Sopirnya aman, tidak ada luka. Saya langsung melihat setelah kejadian. Luar biasanya, sopir bahkan ikut membantu warga mengevakuasi hebel yang berserakan,” tambah Jefri.
Proses evakuasi bangkai truk dan material hebel berlangsung dari pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Selama proses tersebut, akses jalan warga sempat terhambat. Insiden ini juga menyebabkan kerusakan ringan pada gorong-gorong di sisi jalan, yang perbaikannya kini ditanggung oleh pemilik material.
Jefri mengungkapkan bahwa kejadian serupa bukanlah yang pertama kali. Jalur tersebut sering menjadi “jebakan” bagi pengendara, terutama yang mengandalkan sepenuhnya pada aplikasi navigasi. Ia bahkan mengaku sering mengingatkan para peziarah atau pengendara mobil matik yang melintas untuk ekstra waspada.
“Saya sering ingatkan, kalau ada yang mau ziarah bawa mobil matik, jangan sampai melamun. Rem harus terus dimainkan karena jalurnya sangat curam,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas di lokasi kejadian telah kembali normal. Namun, insiden ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu waspada dan tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga memperhatikan rambu lalu lintas serta kearifan lokal saat melintasi rute yang tidak dikenal.(*)
Reporter: Awang
Redaktur: Hamjah