JENTERANEWS.com – Tragedi mengenaskan menimpa empat warga di area IPHS Perhutani, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (26/2/2025). Dua orang tewas di tempat setelah tersambar petir, sementara dua lainnya mengalami luka serius dan harus dilarikan ke RSUD Palabuhanratu.
Menurut Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan Simpenan, Dandi Sulaeman, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, hujan deras disertai petir melanda wilayah tersebut. Keempat korban yang sedang bekerja membangun vila di Kampung Pasawahan, Desa Cihaur, memilih untuk berteduh di sebuah saung yang masih dalam tahap pembangunan.
“Sekitar pukul 14.00 WIB, petir tiba-tiba menyambar bangunan tersebut, mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis,” ujar Dandi.
Korban yang meninggal dunia adalah Ahmad Saepuloh (36 tahun), warga Kampung Cigadog 3, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, dan Basuki alias Abas (55 tahun), warga Kampung Pasir Lame, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas. Korban kritis yang saat ini dirawat di RSUD Palabuhanratu adalah Idris (62 tahun), warga Kampung Citepus Tengah, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, dan Dodo (23 tahun), anak dari Basuki alias Abas.
Sekretaris Desa (Sekdes) Ciemas, Abah Away, membenarkan kejadian tersebut. “Betul, kedua korban merupakan bapak dan anak. Bapaknya meninggal dunia di tempat, sementara anaknya dibawa ke RSUD Palabuhanratu,” ujarnya.
Informasi dari kepala dusun setempat menyebutkan bahwa keduanya sedang bekerja membangun sebuah vila di Kampung Pasawahan, Desa Cihaur, ketika insiden itu terjadi. “Saat kejadian, mereka ditolong oleh petani yang sedang menanam cabai di sekitar lokasi,” tambah Abah Away.
Dandi Sulaeman mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan disertai petir. “Hindari berteduh di tempat terbuka,” tegasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan mencari tempat perlindungan yang aman saat terjadi hujan deras disertai petir.(*)
Laporan: Ridwan