JENTERANEWS.com – Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami mengikuti Webinar Dialog dan Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dengan Tema Generasi Bebas Stunting (Genting) secara Virtual dari Command Center Palabuhanratu. Rabu (6/7/22).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengatakan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dalam rangka percepatan stunting menuju angka 14 persen di Tahun 2024.
” Pesan khusus Bapak Presiden Jokowi ialah keluarga-keluarga muda harus menjadi perhatian utama, dikarenakan keluarga muda lah yang akan hamil dan akhirnya bisa melahirkan anak-anak stunting ” terangnya.
Menurut dr Hasto Wardoyo, stunting menjadi ancaman kualitas generasi muda dan generasi bangsa, sehingga ancaman stunting harus diturunkan secara bersama-sama.
” kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran yang telah memberikan dukungan kepada BKKBN dalam rangka penyelenggaraan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 ” ucapnya.
Sambung dr Hasto, untuk angka stunting generasi muda di Indonesia sebanyak 24,4 Persen, Mental Emotional Medis Ofer sebanyak 8,6 persen , Kecanduan Narkotik sebanyak 5 persen, Autisme 1 persen dan Difabel 3.
” Sehingga generasi kita yang kurang optimal itu sudah hampir 40 persen dan masalah terbesarnya yakni stunting ” jelasnya.
Masih kata dr Hasto, pada tahun 2035 akan hadir Eject Duration, dimana akan cukup besar populasi orang-orang tua yang pendidikan nya tidak lulus SMP sebanyak 80 persen, oleh karena itu generasi muda saat ini harus produktif.
” ketika generasi mudanya tidak produktif maka windows opportunity akan menutup di Tahun 2035 ” urainya.
Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menuturkan dalam rangka Harganas Ke-29 terdapat program-program BKKBN harus tersosialisasikan dengan baik agar di Tahun 2035 angka stunting harus terintervensi.
” ditahun 2035 Bapak Presiden berharap angka stunting menurun dan banyak program yang harus menjadi perhatian kita, karena kalau dibiarkan, SDM anak-anak kita tidak produktif “singkatnya..(*)