JENTERANEWS.com – Ibu Mimi (65) warga Kampung Kebonkai Rt 01 Rw 11 desa Girijaya Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi masih memiliki semangat membuat layangan secara manual. Minggu (19/5/2024)
Meski dari fisik sudah renta, tekad kuat masih tertanam dalam benak Mimi untuk membuat layangan. Mimi merupakan salah satu pengrajin layangan yang masih produktif hingga usia senjanya.
Mimi yang berusia 65 Tahun itu masih kelihatan bersemangat dan gigih berusaha di usianya yang telah senja. Sudah sepatutnya diusia yang sudah renta beliau menikmati sisa hidupnya di rumah saja, berkumpul bersama keluarga dan menemani cucu-cucunya bermain di rumah, tetapi hal seperti itu tidak berlaku untuk Mimi.
“Selagi masih diberi Tuhan kesehatan dan kekuatan, Saya akan terus berkerja demi bertahan hidup”, kata Mimi kepada jenteranews.com minggu (19/5/2024)
Ibu Mimi memulai pekerjaan tersebut bersama suaminya sejak tahun 1992, saat itu mendapatkan bayaran Rp 12.500 per 1 rim jadi per rangka layangan hanya Rp 25., Pekerjaan tersebut terus ditekuninya hingga sekarang dimana saat ini mendapat bayaran Rp 70 ribu per rim berarti per rangkanya layangan Rp 140.,
“Untuk menyelesaikan 1 Rim rangka layangan biasanya saya menghabiskan waktu 2 sampai 3 hari walaupun dengan penghasilan tidak seberapa Alhamdulillah saya mampu menghidupi kedua anaknya hingga dewasa,” bangga Mimi
Namun demikian memproduksi layangan kadang harus berhenti ketika musim penghujan atau tidak ada yang order, nah di saat seperti itulah Mimi, harus kerja serabutan demi bertahan hidup.
“Seperti kemarin setelah lebaran IdulFitri 1445 kami berhenti memproduksi layang karena tidak ada pembeli, dan sekarang setelah 1 bulan lebih baru memproduksi langan kembali,” pungkasnya. (*)