JENTERANEWS.com – Intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir telah memicu bencana hidrometeorologi dahsyat di 39 kecamatan Kabupaten Sukabumi. Sebagai upaya untuk meredam dampak buruk bencana dan melindungi warga, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memulai operasi modifikasi cuaca.
Operasi yang dimulai pada Rabu siang ini melibatkan dua pesawat yang akan menaburkan zat natrium klorida (NaCl) ke awan-awan potensial di langit selatan Jawa Barat. Tujuannya jelas: mengurangi intensitas hujan dan mencegah terjadinya bencana susulan.
“Kondisi cuaca yang sangat labil di wilayah selatan Jawa Barat membuat kami harus bertindak cepat,” ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah. “Modifikasi cuaca ini diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi tim penanggulangan bencana untuk bekerja secara optimal.”
Bencana hidrometeorologi yang melanda Sukabumi telah menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain menelan korban jiwa dan menyebabkan ribuan warga mengungsi, bencana ini juga merusak infrastruktur dan lahan pertanian.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa potensi hujan ekstrem di wilayah tersebut masih sangat tinggi. “Beberapa fenomena atmosfer yang saling berinteraksi menyebabkan kondisi cuaca menjadi sangat dinamis,” jelasnya. “Modifikasi cuaca adalah salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana.”
Operasi modifikasi cuaca ini memberikan secercah harapan bagi warga Sukabumi yang tengah berjuang melawan dampak bencana. Mereka berharap upaya pemerintah ini dapat segera membuahkan hasil sehingga mereka bisa kembali ke kehidupan normal.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah,” ujar salah seorang warga yang mengungsi. “Semoga hujan segera reda dan kami bisa kembali ke rumah.”
Sukses tidaknya operasi modifikasi cuaca ini sangat bergantung pada koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait. BNPB, BMKG, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan harus bekerja sama secara sinergis untuk mengatasi bencana ini.(*)