Menu

Mode Gelap

News · 12 Des 2024 08:45 WIB

Modifikasi Cuaca Darurat di Sukabumi: Upaya Tekan Bencana Hidrometeorologi


					Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati  saat meninjau lokasi bencana keretakan tanah di Desa Sukamaju,  Sukabumi, Jawa Barat. Perbesar

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi bencana keretakan tanah di Desa Sukamaju, Sukabumi, Jawa Barat.

JENTERANEWS.com Intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir telah memicu bencana hidrometeorologi dahsyat di 39 kecamatan Kabupaten Sukabumi. Sebagai upaya untuk meredam dampak buruk bencana dan melindungi warga, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memulai operasi modifikasi cuaca.

Operasi yang dimulai pada Rabu siang ini melibatkan dua pesawat yang akan menaburkan zat natrium klorida (NaCl) ke awan-awan potensial di langit selatan Jawa Barat. Tujuannya jelas: mengurangi intensitas hujan dan mencegah terjadinya bencana susulan.

“Kondisi cuaca yang sangat labil di wilayah selatan Jawa Barat membuat kami harus bertindak cepat,” ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah. “Modifikasi cuaca ini diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi tim penanggulangan bencana untuk bekerja secara optimal.”

Bencana hidrometeorologi yang melanda Sukabumi telah menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain menelan korban jiwa dan menyebabkan ribuan warga mengungsi, bencana ini juga merusak infrastruktur dan lahan pertanian.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa potensi hujan ekstrem di wilayah tersebut masih sangat tinggi. “Beberapa fenomena atmosfer yang saling berinteraksi menyebabkan kondisi cuaca menjadi sangat dinamis,” jelasnya. “Modifikasi cuaca adalah salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana.”

Operasi modifikasi cuaca ini memberikan secercah harapan bagi warga Sukabumi yang tengah berjuang melawan dampak bencana. Mereka berharap upaya pemerintah ini dapat segera membuahkan hasil sehingga mereka bisa kembali ke kehidupan normal.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah,” ujar salah seorang warga yang mengungsi. “Semoga hujan segera reda dan kami bisa kembali ke rumah.”

Sukses tidaknya operasi modifikasi cuaca ini sangat bergantung pada koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait. BNPB, BMKG, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan harus bekerja sama secara sinergis untuk mengatasi bencana ini.(*)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Mahasiswa Geruduk Kejari Sukabumi, Desak Kajari Mundur dan Tuntaskan Kasus Korupsi

17 Januari 2025 - 20:19 WIB

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, Jumat (17/1/2025), menuntut penuntasan kasus korupsi dan mendesak Kajari mundur.

Warga Tuntut Kepala Desa Neglasari Mundur Terkait Dugaan Penggelapan Dana Desa

17 Januari 2025 - 18:51 WIB

Warga yang tergabung dalam Gerakan Neglasari Bersih (GNB) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, menuntut transparansi penggunaan dana desa dan mendesak kepala desa untuk mundur (17/1/2025).

Satpol PP Sukabumi Perketat Patroli Guna Tekan Aksi Tawuran Pelajar

17 Januari 2025 - 17:08 WIB

Satpol PP Kabupaten Sukabumi perketat patroli untuk mencegah tawuran pelajar

Mal Pelayanan Publik Sukabumi: Kemudahan di Satu Atap, Dukungan Mengalir, dan Harapan Peningkatan

17 Januari 2025 - 14:20 WIB

ALI Iskandar mendampingi Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, dalam grand launching MPP belum lama ini

Penipuan Berkedok Kenalan di Aplikasi Chat, Polsek Sagaranten Amankan Pelaku

17 Januari 2025 - 13:18 WIB

Terduga pelaku SA alias IV (39) saat diamankan di Mapolsek Sagaranten atas kasus penipuan dan penggelapan.

Amarah Warga Warnai Kasus Dugaan Pencabulan Anak di Purabaya, Rumah Terduga Pelaku Sempat Dirusak Massa

17 Januari 2025 - 13:02 WIB

Kondisi rumah terduga pelaku pencabulan anak di Purabaya, Sukabumi, yang sempat dirusak oleh massa. Peristiwa ini terjadi setelah terungkapnya kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Trending di News