JENTERANEWS.com – Tanah longsor terjadi di jalan Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (24/3/2023) kemarin pagi. Meski tidak ada korban dalam kejadian itu.
Tanah longsor tersebut, membuat akses jalan desa lumpuh total, seluruh bagian badan jalan tertutup material longsor, mulai dari batuan kecil hingga pohon besar yang membentang di badan jalan.
“Longsor menutup jalan dari kampung bencana menuju kampung Batulayang,” kata Petugas Penangulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Pabuaran, Rida dalam keterangan tertulis kepada wartawan. Minggu (5/3/2023)

P2BK Pabuaran Rida, saat menunjukan lokasi longsor di desa Bantarsari kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi.
Rida, menjelaskan longsor tersebut disebabkan karena curah hujan yang terus mengguyur wilayah kecamatan Pabuaran. Akibatnya, tebing setinggi belasan meter mengalami longsor.
“Longsor disebabkan karena hujan intensitas sedang hingga lebat yang terus mengguyur wilayah Pabuaran beberapa hari ini, akibatnya tebing terjadi longsor dan menutup jalan. Tidak ada korban jiwa,” terang dia.
Dia mengatakan P2BK Pabuaran berkoordinasi bersama perangkat Desa/Kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, POLPP , tagana dan relawan untuk melakukan asesmen.
“Untuk menangani longsor kami perlu alat berat jenis excavator, karena kalau hanya menggunakan alat manual kami kesulitan apalagi akses jalan tertutup total,” kata Rida.
Dampak dari bencana longsor ini, membuat ratusan warga terisolasi dan aktivitas perekonomian warga lumpuh total.
“Seperti puluhan anak sekolah tidak bisa tidak bisa lewat karena badan jalan sudah tertimbun longsor. Kayu, batu, dan tanah menumpuk di tengah jalan. Sampai saat ini warga belum bisa melintas jalan ini,” ujar Rida.
Rida pun mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di perbukitan agar selalu waspada terhadap bencana alam, terutama tanah longsor
“Ada beberapa ciri-ciri akan terjadi longsor. Mulai hujan intensitas tinggi di wilayah pegunungan lebih dari dua jam, munculnya mata air baru secara tiba-tiba, adanya retakan tanah, getaran tanah atau suara gemuruh, kerikil berjatuhan, hingga kemiringan pohon yang tidak biasa,” terang Rida. (*)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.