JENTERANEWS.com – Seorang oknum polisi berpangkat Bripka berinisial HM yang bertugas di Sukabumi, diduga terlibat dalam hubungan terlarang dengan seorang wanita berinisial DA, yang merupakan istri dari HRM (35). Penggerebekan terjadi di sebuah rumah di Desa Gunungjaya, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (12/03) sekitar pukul 15.50 WIB, saat bulan suci Ramadan.
HRM, warga Genteng, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, telah lama mencurigai hubungan tidak wajar antara istrinya, DA, seorang pegawai honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, dengan oknum polisi tersebut. Kecurigaan ini memuncak setelah HRM mendapat informasi dari adiknya bahwa DA terlihat di daerah jalur lingkar selatan.
“Istrinya bilang pergi kerja, tapi suami curiga ada hubungan dengan oknum polisi. Setelah menggali informasi, HRM kemudian membuntuti mobil yang ditumpangi istrinya menggunakan sepeda motor. Mobil tersebut akhirnya berhenti di sebuah rumah di daerah Cisaat Gunungjaya, yang diduga milik oknum polisi pada (12/03) sore,” ungkap Nur Hikmat, SH, penasihat hukum pelapor dari LBH Sukabumi Officium Nobile.
Sebelum melakukan penggerebekan, HRM meminta izin dan pendampingan dari Ketua RT serta pengurus DKM setempat. Saat pintu rumah dibuka, HRM dan saksi lainnya mendapati oknum polisi berada di dalam rumah. Ketika HRM masuk lebih jauh, ia mendapati istrinya dalam kondisi tidak berpakaian lengkap.
“Begitu masuk, suaminya melihat sendiri istrinya dalam kondisi tidak berpakaian lengkap. Sontak saja hal ini membuat pelapor semakin yakin bahwa istrinya memang berselingkuh dengan terlapor,” tambah Nur Hikmat.
Setelah penggerebekan, HRM didampingi oleh LBH Sukabumi Officium Nobile membuat laporan ke Polres Sukabumi Kota dan mengajukan aduan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam). Bukti dugaan perselingkuhan diperkuat dengan foto-foto kedekatan DA dan oknum polisi tersebut.
“Saya sudah memastikan dengan berbagai bukti, termasuk foto-foto yang menunjukkan kedekatan mereka. Makanya kami sudah mengajukan aduan atau dumas ke Propam agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tegas Nur Hikmat.
HRM, yang bekerja di sebuah toko elektronik di Ciaul, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Meski istrinya sempat pulang dan mencoba membujuknya, ia memilih untuk mengabaikannya.
“Istrinya kemarin sempat pulang lagi, membujuk, tapi suaminya sudah sakit hati. Namanya laki-laki kalau sudah dikhianati seperti itu, ya diacuhkan saja,” ujar Nur Hikmat.
Pihak pelapor berharap kasus ini mendapat perhatian serius dari kepolisian, terutama karena melibatkan anggota Polri. Mereka juga menyoroti insiden yang terjadi di bulan suci Ramadan, menimbulkan reaksi beragam di masyarakat terkait dugaan pelanggaran moral oleh aparat penegak hukum.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Polres Sukabumi Kota terkait kasus ini.(*)
Laporan: Rudi