JENTERANEWS.com – Aksi tawuran antar kelompok pemuda kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini, bentrokan pecah di depan sebuah pabrik minuman energi dan kesehatan, tepatnya di perbatasan Kecamatan Cicurug dan Cidahu, pada Selasa dini hari, 11 Maret 2025, sekitar pukul 02.25 WIB.
Peristiwa menegangkan ini terekam oleh kamera seorang karyawan pabrik yang sedang beristirahat. Dalam rekaman video berdurasi satu menit yang beredar luas, terlihat puluhan pemuda terlibat saling serang menggunakan bambu panjang. Suasana mencekam meliputi lokasi kejadian, sebelum akhirnya para pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah Cicurug.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa sebelum bentrokan terjadi, sejumlah sepeda motor terlihat mondar-mandir di lokasi sebanyak dua hingga tiga kali. “Tidak lama kemudian, datanglah sekelompok remaja dari arah Cicurug menuju Cidahu, kurang lebih 30 orang menggunakan motor,” ujarnya pada Rabu, 12 Maret 2025.
Menurut keterangan warga tersebut, bambu-bambu panjang memang sering ditemukan di sekitar perumahan dekat Jembatan Cicewol. “Bambu memang sudah ada banyak di sekitar perumahan dekat Jembatan Cicewol,” ungkapnya.
Meskipun tidak terlihat membawa senjata tajam, para pemuda tersebut membawa bambu panjang, dan seorang di antaranya terlihat membawa sarung. Begitu tiba di lokasi, mereka langsung turun dan memulai bentrokan. Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu menit, sebelum mereka membubarkan diri.
“Yang menyerang duluan dari arah Cicurug sampai ke Jembatan Cicewol, lalu diserang balik oleh kelompok dari arah Cidahu, langsung mental semua,” jelas warga tersebut.
Warga dan karyawan pabrik yang menyaksikan kejadian tersebut mengaku tidak berani melerai, karena para pelaku membawa bambu panjang. Selain itu, saat kejadian, tidak banyak warga sekitar yang berada di lokasi, hanya beberapa karyawan pabrik yang sedang beristirahat.
Tidak lama setelah bentrokan, petugas kepolisian yang sedang berpatroli tiba di lokasi. Sejauh ini, kejadian tawuran di titik tersebut merupakan yang pertama kali terjadi.
Warga setempat berharap agar patroli kepolisian dapat lebih ditingkatkan, dan para orang tua juga diharapkan lebih mengawasi anak-anak mereka. “Harapannya, patroli bisa lebih intensif dan orang tua juga harus lebih mengawasi anak-anaknya, karena kalau dilihat mereka masih bocah, usia kisaran SMA, meskipun ada beberapa yang terlihat lebih tua dan hanya duduk di atas motor,” pungkasnya.(*)
Laporan Awang