JENTERANEWS.com – Kontraktor menyebutkan ambruknya bahu Jembatan Pamuruyan, Kabupaten Sukabumi, karena adanya kesalahan teknis. Ambruknya jembatan yang menghubungkan antara Sukabumi-Bogor tersebut mengakibatkan lalu lintas terganggu lantaran diberlakukan buka tutup.
Pelaksana Lapangan Pembangunan Jembatan II, Aldi Tri Pamungkas mengatakan, fondasi jembatan baru terbilang mepet dengan jembatan lama di saat dilakukan pengeboran sedalam 14 meter yang mengakibatkan rongga di bawahnya kosong.
“Setelah kosong kan kita isi coran setelah itu mungkin kekuatan tanah di situ melemah. Nah, akibat hujan ditambah lagi dengan kekuatan jembatan yang sudah lebih dari 30 tahun, akibatnya terjadi pergeseran tanah dan tiang penyangganya ambruk,” ujar Aldi, Selasa (13/12/2022).
Lebih lanjut Aldi mengatakan, penyedia jasa konstruksi akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR sebagai pemegang kebijakan untuk mengatasi masalah itu. Pada saat ambruknya bahu jembatan sedang dilakukan pekerjaan jembatan II yang berada di sebelahnya.
“Pada saat kejadian, kita sedang melakukan pekerjaan melangsir tanah bekas galian yang sudah menumpuk banyak. Kita langsir ke arah atas, dari situlah terjadi (ambruknya jembatan Pamuruyan),” ujar Aldi menambahkan.
Sementara itu, Kapolsek Cibadak, AKP Ridwan Ishak meminta kepada pengguna jalan baik yang dari arah Bogor maupun Sukabumi, agar bersabar untuk melewati jembatan Pamuruyan yang saat ini sedang diberlakukan buka tutup dari kedua arah.
“Imbauan kami dari Kepolisian, khususnya dari Polsek Cibadak, harap bersabar dalam melintasi wilayah Cibadak khususnya jembatan Pamuruyan ini. Hari ini kami terjunkan 15 personel kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas,” ujar Ridwan.***