Menu

Mode Gelap

Kabar Daerah · 6 Sep 2022 08:43 WIB

Tolak Kenaikan Harga BBM, Unjuk Rasa Mahasiswa Menggema di Sukabumi


					Mahasiswa Cipayung Plus Sukabumi saat menolak Omnibuslaw di Gedung DPRD Kota Sukabumi pada 2020. Aksi unjuk rasa terjadi di Sukabumi setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Perbesar

Mahasiswa Cipayung Plus Sukabumi saat menolak Omnibuslaw di Gedung DPRD Kota Sukabumi pada 2020. Aksi unjuk rasa terjadi di Sukabumi setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

JENTERANEWS.com – Beberapa aksi unjuk rasa dilakukan mahasiswa dengan agenda menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terjadi di Kota Sukabumi.

Pada Jumat (2/9/2022), Kelompok Cipayung Plus Sukabumi, melakukan demonstrasi.

Kemudian Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukannya pada Minggu (4/9/2022).

Pada hari ini, Senin (5/9/2022), giliran Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang rencananya akan melakukan demonstrasi di Tugu Adipura Kota Sukabumi, pukul 13.00 WIB.

Pada Selasa (6/9/2022), dijadwalkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang akan melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Sukabumi mulai pukul 09.00 WIB.

Baca Juga:   Pisah Sambut Kepala Sekolah SDN Babakan Cibatu Cisaat

Informasi yang dihimpun, kelompok Cipayung plus lainnya seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan organisasi mahasiswa kedaerahan seperti Himasi masih melakukan konsolidasi rencana aksi unjuk rasa.

Dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Aliansi BEM Sukabumi (ABSI), dan BEM Nusantara Jawa Barat juga masih menggelar tahapan konsolidasi rencana aksi.

Terkait aksi hari ini, Ketua GMNI Sukabumi Raya, Anggi Fauzi, mengatakan, secara tegas pihaknya menolak kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah pada Sabtu 3 September 2022.

Baca Juga:   Bupati Sukabumi Apresiasi Pelatihan Bahasa Inggris "Relevan Dengan Pengembangan Pariwisata"

“Pada prinsipnya kita menolak tegas kenaikan BBM bersubsidi di tengah kesusahan masyarkat pascapandemi Covid-19,” ujarnya.

GMNI juga mendesak pemerintah dapat membenahi pendistribusian BBM bersubsidi agar disalurkan oleh BPH Migas tepat sasaran.

“Selaik itu kami mendesak KPK untuk periksa BPH Migas terkait adanya dugaan penyelewengan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran,” ucapnya.

Ketua IMM Cabang Sukabumi, Yusuf Supriadin, mengatakan, kenaikan BBM tersebut akan berdampak luas bagi masyarakat kecil.

“Apalagi masyarakat kecil ini kebanyakan pengguna Pertalite seperti sopir angkot dan driver ojek online,” ujarnya,

Baca Juga:   Ribuan Peserta Ikuti Manasik Akbar Calon Jemaah Umroh di Mesjid Jami Rhaudatul Irfan Sukabumi

Yusuf menilai kendati kenaikan BBM ini akan diikuti subsidi stimulan Rp 600 ribu dari pemerintah pusat, pada dasarnya masyarakat memilih harga BBM tidak dinaikkan.

“Kalau bansos belum tentu mendapatkan semuanya,” ucapnya..(*)

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kunjungan Kepala BNNK Ke Pendopo Bupati Kabupaten Sukabumi

4 Desember 2023 - 14:12 WIB

Kunjungan Kepala BNNK Ke Pendopo Bupati Kabupaten Sukabumi

Pengajian Rutin di Desa Padasenang Sekaligus Pengukuhan Pengurus MUI Desa

4 Desember 2023 - 12:26 WIB

Pengajian Rutin di Desa Padasenang Sekaligus Pengukuhan Pengurus MUI Desa

Sekda Buka Coaching Clinic 4 Dan 5 Program Percepatan Sanitasi Pemukiman Kabupaten Sukabumi

1 Desember 2023 - 13:53 WIB

Wabup Iyos “Pemkab Sukabumi Terus Berinovasi Menekan Angka Stunting”

30 November 2023 - 21:29 WIB

Dampingi Dirjen Industri Kecil Ke Ponpes Darussyifa Al Fitroh, Sekda Apresiasi Program Santripreneur

30 November 2023 - 21:18 WIB

Dampingi Dirjen Industri Kecil Ke Ponpes Darussyifa Al Fitroh, Sekda Apresiasi Program Santripreneur

Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan BPD se-Kecamatan Cidadap

30 November 2023 - 21:04 WIB

Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan BPD se-Kecamatan Cidadap
Trending di Kabar Daerah
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com