JENTERANEWS.com – Warga Kampung Panyindangan, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, kembali dibuat resah dengan aksi sekelompok berandalan bermotor pada Senin (24/02) dini hari. Kejadian ini menambah daftar panjang aksi serupa yang meresahkan warga Sukabumi dalam beberapa waktu terakhir.
Aksi teror ini sempat viral di media sosial setelah seorang warga mengunggah video berdurasi 55 detik yang memperlihatkan lima sepeda motor berboncengan tiga orang melintas di jalanan kampung. Dalam video tersebut, para pelaku yang diduga masih berusia remaja terlihat membawa senjata tajam seperti golok, kayu balok, samurai, dan celurit.
Setibanya di lokasi, kawanan berandalan bermotor itu langsung turun dari kendaraan dan menyerang kelompok lain yang diduga telah menunggu di lokasi. Aksi saling serang ini terjadi di tengah malam, menciptakan suasana mencekam bagi warga sekitar.
Dede (38), seorang warga setempat, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, kejadian terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. “Ada delapan motor, banyak. Tapi, mereka tidak menyerang warga karena memang tidak ada yang nongkrong malam itu. Mereka berantem saja, seperti sudah janjian sebelumnya. Kejadian seperti ini juga sempat terjadi sehari atau dua hari sebelumnya di daerah jembatan,” ungkap Dede.
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak ada warga yang menjadi korban. Namun, Dede mengaku khawatir karena aksi semacam ini dapat membahayakan warga yang kebetulan melintas di lokasi, terutama mereka yang pulang kerja larut malam.
“Adik saya sering pulang kerja larut malam, jadi saya khawatir kalau kejadian seperti ini terus terjadi,” ujarnya.
Warga berharap aparat kepolisian segera menindak tegas kelompok berandalan bermotor ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kami berharap polisi segera mengambil tindakan tegas. Kami takut menjadi korban keberingasan mereka,” tandasnya.
Kepala Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Pipin Saripin, menambahkan bahwa berdasarkan keterangan warga, kawanan berandalan bermotor tersebut datang dari arah Citamiang Kadudampit. “Datang itu dari atas. Ini kejadian sudah dua kali. Iya, mereka lewat ke kampung itu sambil membawa senjata tajam,” katanya.
Pipin menjelaskan bahwa aksi tersebut diduga merupakan aksi saling serang antar kelompok, bukan serangan terhadap warga. Namun, kehadiran mereka dengan senjata tajam tetap menimbulkan keresahan di kalangan warga.
“Itu kejadiannya, dini hari tadi. Mereka membawa senjata tajam, itu bukan menyerang warga, mungkin ada kelompok lainnya yang disana,” jelasnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, warga setempat merasa sangat resah dengan aksi berandalan bermotor ini. Tidak sedikit warga yang kini merasa takut untuk keluar rumah atau beraktivitas di malam hari.
Pipin Saripin bersama warga setempat mendesak pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para berandalan bermotor tersebut. “Kalau tidak ditindak tegas, para berandal bermotor itu dikhawatirkan dapat berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum, juga takut warga menjadi korban keberingasan berandal bermotor tersebut,” pungkasnya.(*)
Laporan: Awang