Menu

Mode Gelap

Bencana · 7 Mar 2025 17:45 WIB

Amarah Warga Memuncak: Suami Diduga Sengaja Abaikan Istri dan Anak Saat Banjir Bandang


					LURAH Palabuhanratu, Yadi Supriyadi (oranye) mengawal penyerahan Aang Encis (tengah) ke Polsek Palabuhanratu. Perbesar

LURAH Palabuhanratu, Yadi Supriyadi (oranye) mengawal penyerahan Aang Encis (tengah) ke Polsek Palabuhanratu.

JENTERANEWS.com – Bencana banjir bandang yang melanda Kampung Gumelar, Palabuhanratu, Sukabumi, Kamis (6/3/2025) malam, menyisakan duka mendalam. Eneng Santi (40) dan putrinya, Siti Nurul Awalia (3), ditemukan tewas setelah rumah kontrakan mereka diterjang luapan Sungai Cipalabuan. Namun, tragedi ini diperparah dengan sikap sang suami, Aang Encis (42), yang diduga berbohong dan tidak peduli terhadap nasib keluarganya.

Kamis malam, hujan deras mengguyur Palabuhanratu. Sungai Cipalabuan meluap, mengirimkan arus deras ke permukiman warga. Andi Deni Andriansyah, seorang saksi mata, mengungkapkan bahwa warga telah memperingatkan Eneng Santi untuk segera keluar rumah.

“Pas kejadian, air masih seukuran lutut. Ibu saya dan warga minta dia keluar, tapi dia menolak. Pintu rumahnya dikunci,” ujar Andi.

Tak lama kemudian, air naik drastis hingga setinggi dada. Eneng Santi mulai berteriak meminta tolong, tetapi situasi sudah sangat genting.

“Dia sudah keburu minta tolong, tapi kita pun panik, keluarga saya juga harus menyelamatkan diri,” tambah Andi.

Dalam hitungan detik, arus deras menghantam rumah kontrakan tersebut. Eneng Santi dan anaknya terseret arus, tidak sempat diselamatkan.

Tragedi ini semakin menyulut kemarahan warga setelah Aang Encis, suami korban, menyatakan bahwa istri dan anaknya selamat. Dalam sebuah video yang beredar, ia mengatakan bahwa mereka berada di Kampung Ciganas, Desa Margalaksana.

“Saya atas nama Haji Aang, suami Eneng Santi, yang katanya terbawa arus, menyatakan bahwa istri dan anak saya ada di Kampung Ciganas, Desa Margalaksana. Alhamdulillah, selamat,” ucap Aang dalam video berdurasi 34 detik itu.

Pernyataan ini sempat membingungkan Tim SAR, tetapi mereka tetap melanjutkan pencarian. Hingga akhirnya, jasad Eneng Santi dan Siti Nurul Awalia ditemukan tertimbun material sampah tidak jauh dari lokasi kejadian.

Ketua RW 22 Kampung Gumelar, Reza, membenarkan bahwa Aang beberapa kali berbohong soal keberadaan keluarganya.

“Saya sudah cek langsung ke pasar, tanya soal istri dan anaknya. Dia santai saja bilang kalau mereka sudah pulang ke Cikakak. Padahal kenyataannya mereka masih di sini dan jadi korban,” kata Reza.

Sikap Aang yang terkesan tidak peduli, tetap berjualan di Pasar Palabuhanratu tanpa ikut mencari istri dan anaknya, membuat warga geram. Begitu jasad korban ditemukan, kemarahan warga pun memuncak.

“Sia mah teu mikir, teu nyaah ka budak, teu nyaah ka pamajikan! Dasar setan, mentingkeun dunya!” teriak salah satu warga dalam bahasa Sunda, mengutuk ketidakpedulian Aang.

Ketegangan memuncak saat Aang Encis tiba di lokasi evakuasi. Warga yang merasa dibohongi melampiaskan amarah dengan hujan makian. Beruntung, pihak kepolisian segera mengamankan Aang untuk menghindari amukan massa.

Kini, jasad Eneng Santi dan anaknya telah dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk proses lebih lanjut. Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar dan menjadi pengingat bahwa bencana bukan hanya soal alam, tetapi juga tentang kepedulian antar sesama.

“Ini bukan hanya tentang bencana alam, tapi juga tentang kemanusiaan. Bagaimana mungkin seorang suami dan ayah tidak peduli dengan nasib keluarganya di saat-saat sulit seperti ini?” ujar seorang warga dengan nada kecewa.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Warga berharap, keadilan dapat ditegakkan dan Aang Encis mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.(*)

Artikel ini telah dibaca 200 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Sukabumi Diguncang Jaringan Narkoba, Dua Pemuda Dicokok dengan 1,5 Kg Ganja Kering

24 Maret 2025 - 17:26 WIB

Dua tersangka, CER (28) dan LP (26), saat diamankan di Mapolres Sukabumi Kota terkait kasus peredaran narkoba. (Foto: Polres Sukabumi Kota)

Tragedi Berdarah di Sukabumi: Aktivis Mahasiswa Tewas dalam Tawuran Geng Motor yang Direncanakan di Media Sosial

24 Maret 2025 - 16:59 WIB

Empat pelaku dari geng motor Never Die (HM, MA, MRA, dan MRK) yang berhasil diamankan polisi terkait tawuran maut di Sukabumi. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sukabumi Siap Laporkan LKPJ ke Kemendagri, Paripurna DPRD 27 Maret 2025

24 Maret 2025 - 13:29 WIB

Sekda Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, memastikan LKPJ telah siap dilaporkan ke Kemendagri, usai mengikuti Rakor Asistensi Rekomendasi LKPJ, Senin (24/3/2025).

Sukabumi Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Idulfitri, Harga Cabai Masih Pedas

24 Maret 2025 - 11:44 WIB

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, bersama jajaran Forkopimda memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Gudang, Sukabumi, Jumat (21/3/2025), menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Rumah Warga Surade Hangus Dilalap Api, Diduga Akibat Korsleting Listrik

24 Maret 2025 - 10:42 WIB

Kondisi rumah Dede Suhendar yang hangus terbakar, meninggalkan duka bagi keluarga. Kerugian materiil akibat kebakaran ini masih dalam pendataan.

Aksi Brutal Gerombolan Bermotor Resahkan Warga Sukabumi, Kejar Pelajar Hingga Lukai Pengendara

24 Maret 2025 - 09:24 WIB

Rekaman video amatir memperlihatkan aksi gerombolan bermotor yang meresahkan warga di Jalan Lingkar Selatan, Sukabumi, Minggu (23/3/2025). Aksi kejar-kejaran dan kekerasan terhadap pengendara lain terekam dalam video tersebut.
Trending di Hukum