JENTERANEWS.com – Sebuah peristiwa nahas menimpa SDN 1 Tipar, yang terletak di Kampung Cigadog RT 06 RW 02, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Pada Sabtu sore, 9 November 2024, sekitar pukul 16.00 WIB, angin kencang yang mengiringi hujan deras merobohkan salah satu ruang kelas sekolah tersebut.
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sukabumi pada Sabtu sore mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada SDN 1 Tipar. Angin kencang yang bertiup dengan kencang menerjang bangunan sekolah, hingga akhirnya merobohkan satu unit ruang kelas.
Menurut keterangan Dandi Sulaeman, petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, kondisi bangunan yang sudah lapuk akibat usia juga turut memperparah kerusakan. “Selain faktor cuaca ekstrem, kondisi bangunan yang sudah cukup tua juga menjadi salah satu penyebab ambruknya ruang kelas tersebut,” ujar Dandi.
Akibat kejadian ini, puing-puing bangunan berserakan di area sekolah. Balok penyangga atap, genteng, dan material bangunan lainnya tampak berantakan di lantai kelas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
“Kami perkirakan kerugian materiil akibat kejadian ini mencapai sekitar Rp100 juta,” tambah Dandi.
Sejak kejadian, masyarakat setempat bersama dengan pemerintah desa dan kecamatan telah bahu-membahu melakukan gotong royong untuk membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Mereka bekerja keras dengan menggunakan peralatan seadanya untuk merapikan kembali area sekolah.
“Kami berharap kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Tipar dapat segera kembali normal. Untuk itu, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi,” kata Dandi.
Peristiwa ini tentunya memberikan dampak yang signifikan bagi siswa dan guru SDN 1 Tipar. Mereka terpaksa harus kehilangan satu ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu, kejadian ini juga menghambat proses belajar mengajar di sekolah tersebut, setidaknya untuk sementara waktu.
Kejadian ambruknya ruang kelas SDN 1 Tipar akibat angin kencang menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya waspada terhadap cuaca ekstrem. Selain itu, kejadian ini juga menyoroti pentingnya melakukan perawatan rutin pada bangunan sekolah, terutama yang sudah berusia tua.(*)