JENTERANEWS.com -Detik-detik kenaikan harga BBM yang berlaku sore ini, Sabtu (3/9/2022), warga Kota Sukabumi berbondong-bondong mengisi BBM ke SPBU.
Warga menilai kenaikan harga BBM Subsidi dan non-subsidi ini menunjukkan pemerintah seperti tidak kenal dengan rakyatnya sendiri.
Seorang pembeli Pertalite di SPBU Tipar Gede Kota Sukabumi, Anggi, mengatakan, pemerintah terburu-buru menaikkan harga BBM Pertalite tanpa adanya sosialisasi yang jelas untuk masyarakat.
Memang rame di media akan dinaikkan, tapi tidak jelas. Ini tiba-tiba saja sore ini dinaikkan,” ujarnya.
Anggi menyebut harusnya pemerintah memberikan kejelasan terhadap masyarakat. Dan kini mereka mendapat kejutan di akhir pekan.
“Ini sekarang tiba-tiba naik tanpa adanya pemberitahuan waktu secara jelas terhadap masyarakat,” ucapnya.
Saat ini dengan harga pertalite yang ia beli dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, tentunya ia tak bisa berbuat banyak karena telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Ya mau gimana lagi tetap dibeli. Meskipun harganya udah naik, jadi Rp 10 ribu. Kita rakyat mah tidak bisa apa-apa, masa mau nawar?” ucapnya.
Seorang pengemudi angkot di Kota Sukabumi, Abah Engkus (57) mengaku merasa keberatan dengan harga baru BBM saat ini.
Bagi sopir itu berat. Belum penumpang jarang. Bingunglah,” katanya.
Saat disinggung akan adanya stimulan bansos dari subsidi BBM, ia tidak berharap banyak dan hanya tersenyum pesimis.
“Iya ada bansos. Tapi belum tentu kebagian atau tidaknya,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM menjabarkan di Istana negara bersama Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM yakni sebagai berikut :