Menu

Mode Gelap

Bencana · 22 Mar 2025 15:36 WIB

Kawasan Lindung DAS Cimandiri Menyusut Drastis, Sukabumi di Ambang Bencana


					Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu lokasi tambang di Sukabumi, Sabtu (22/3/2025). Menteri LHK mengambil tindakan tegas dengan menyegel dua perusahaan tambang yang diduga menjadi penyebab bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut. Perbesar

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu lokasi tambang di Sukabumi, Sabtu (22/3/2025). Menteri LHK mengambil tindakan tegas dengan menyegel dua perusahaan tambang yang diduga menjadi penyebab bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

JENTERANEWS.com – Peringatan keras datang dari Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, terkait kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri di Kabupaten Sukabumi. Kawasan lindung yang seharusnya menjadi benteng alam, kini menyusut secara signifikan, memicu kekhawatiran akan bencana ekologis yang lebih besar.

“Kondisi DAS Cimandiri sangat mengkhawatirkan. Dari 124 ribu hektare kawasan lindung pada tahun 2010, kini hanya tersisa 28 ribu hektare setelah perubahan fungsi pada tahun 2022,” ungkap Hanif dengan nada prihatin saat mengunjungi Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/3/2025).

Penyusutan drastis ini, menurut Hanif, telah mengubah wajah DAS Cimandiri dan meningkatkan risiko bencana alam. DAS Cikaso pun mengalami nasib serupa, dengan daerah resapan air menyusut dari 29 ribu hektare menjadi hanya 2 ribu hektare.

“Bayangkan saja, apa yang akan terjadi dengan kondisi seperti ini,” imbuh Hanif, menggambarkan betapa gentingnya situasi lingkungan di Sukabumi.

Hanif menjelaskan bahwa bencana alam besar yang melanda Sukabumi pada Desember 2024 dan Maret 2025 menjadi pemicu untuk melakukan review menyeluruh terhadap kondisi lingkungan. Ia akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

“Bencana yang terjadi sudah cukup menjadi justifikasi untuk segera mengambil tindakan,” tegasnya.

Kawasan Cimandiri, dengan 9 ribu hektare daerah rawan tanah bergerak, menjadi sorotan utama. Hanif menekankan perlunya pengendalian ketat agar tidak memicu bencana yang lebih dahsyat.

Sebagai langkah awal, Hanif menginstruksikan Bupati Sukabumi untuk segera mengevaluasi titik-titik rawan di DAS Cimandiri dan Cikaso. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah pusat dan provinsi untuk mengambil tindakan konkret.

“Kami akan menugaskan Bupati Sukabumi untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Laporan dari evaluasi ini akan menjadi dasar bagi kami untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya, berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten,” jelas Hanif.

Penyusutan kawasan lindung di Sukabumi bukan sekadar angka-angka statistik. Ini adalah alarm bagi kita semua untuk bertindak cepat dan menjaga kelestarian lingkungan. Masa depan Sukabumi, dan kita semua, bergantung pada tindakan kita hari ini.(*)

[Rudi]

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Mayday di Sukabumi Diwarnai Doa Bersama dan Apresiasi Wabup

30 April 2025 - 18:37 WIB

Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menyampaikan apresiasinya kepada SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi yang memperingati Hari Buruh dengan doa bersama.

Bupati Sukabumi Lepas Calon Jemaah Haji Korpri: Teguhkan Hati, Pererat Ukhuwah!

30 April 2025 - 18:20 WIB

Bupati Sukabumi H. Asep Japar (kanan) dan Sekda H. Ade Suryaman menyerahkan simbol dukungan kepada perwakilan 80 Calon Jemaah Haji Korpri Sukabumi saat acara Walimatussafar, Rabu (30/4/2025).

Waspada! Modus Penipuan Berkedok PIP Sasar Warga Sagaranten Sukabumi, Pelaku Kabur Usai Tepergok

30 April 2025 - 17:14 WIB

Kartu Indonesia Pintar (PIP). Program ini menjadi kedok bagi pelaku penipuan di Sagaranten, Sukabumi, yang menjanjikan bantuan namun justru meminta pungutan liar untuk administrasi.

Hilang Misterius Dekat Sungai Cikaso Selama 3 Hari, Iman Pulang dengan Cerita ‘Ajaib’: Ditemukan di Dapur Warga!

30 April 2025 - 11:49 WIB

Iman Zachrias (51), yang sebelumnya dikabarkan hilang, terlihat bersama keluarganya usai ditemukan di Desa Datarnangka, Sagaranten, Rabu (30/4/2025). Keberadaannya selama tiga hari penuh misteri.

Patroli Perintis Presisi Polres Sukabumi Jaga Denyut Keamanan Palabuhanratu, Warga Beri Apresiasi Tinggi

30 April 2025 - 10:07 WIB

Personel Sat Samapta Polres Sukabumi berdialog dengan warga saat menggelar patroli Perintis Presisi di salah satu sudut Palabuhanratu, Rabu (30/4/2025). Patroli ini menjadi ajang komunikasi langsung guna menjaga kondusifitas wilayah.

Bupati Sukabumi Hadiri Khotam Akbar KTT: Momen Strategis Bangun SDM Unggul dan Bebaskan Buta Huruf Alquran

29 April 2025 - 18:30 WIB

Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, saat menghadiri dan memberikan apresiasi pada Khotam Akbar KTT di GOR Pemuda Cisaat, Selasa (29/4/2025). Acara ini dinilai penting untuk merajut ukhuwah dan mencetak generasi Qurani.
Trending di Kabar Daerah
error: Content is protected !!