Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 9 Mei 2025 07:03 WIB

Ngeri, Sekejap Usai Makan di Acara Warga, 106 Orang Ambruk: Ada Apa dengan Hidangan Besek Itu?


					Tenaga kesehatan sigap memberikan pertolongan pertama kepada salah satu korban dugaan keracunan massal di Palabuhanratu, Kamis (8/5/2025). Insiden ini menyebabkan 106 warga dilarikan ke fasilitas kesehatan. Perbesar

Tenaga kesehatan sigap memberikan pertolongan pertama kepada salah satu korban dugaan keracunan massal di Palabuhanratu, Kamis (8/5/2025). Insiden ini menyebabkan 106 warga dilarikan ke fasilitas kesehatan.

JENTERANEWS.com Sebuah insiden memprihatinkan menggemparkan Kampung Babadan, Kelurahan dan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 106 warganya dilaporkan mengalami gejala keracunan massal usai menyantap hidangan dari acara haulan (peringatan wafat seseorang) pada Rabu petang (7/5/2025).

Para korban mulai merasakan gejala tak sedap sekitar dua jam setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan. Keluhan yang muncul umumnya berupa mual, muntah, pusing, hingga diare yang membuat kondisi mereka melemah.

Menyikapi kondisi darurat ini, warga yang terdampak secara bergelombang mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Hingga malam hari, puluhan orang sudah dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

 Warga Kampung Babadan Palabuhanratu memadati area fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis, Kamis (8/5/2025). Sebanyak 106 orang mengalami gejala keracunan massal usai menyantap hidangan acara haulan pada Rabu malam.

Warga Kampung Babadan Palabuhanratu memadati area fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis, Kamis (8/5/2025). Sebanyak 106 orang mengalami gejala keracunan massal usai menyantap hidangan acara haulan pada Rabu malam.

Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono, menjelaskan, acara tahlilan yang menjadi sumber makanan tersebut digelar di rumah seorang warga bernama Sumarna (45) sekitar pukul 16.00 WIB pada Rabu (7/5/2025). Menurut Deni, makanan yang disajikan merupakan hasil masakan sendiri oleh pihak keluarga, bukan berasal dari jasa katering.

“Makanan tersebut dibagikan dalam bentuk besek, dibagikan kepada warga untuk dibawa pulang dan disantap di rumah masing-masing,” kata Deni pada Kamis (8/5/2025).

Sekitar pukul 19.00 WIB, atau tiga jam setelah acara dimulai, sejumlah warga mulai merasakan gejala awal seperti pusing, mual, dan muntah. Situasi ini dengan cepat berkembang, dan semakin banyak warga yang mengalami keluhan serupa.

Data terbaru hingga dini hari mencatat total 106 korban yang membutuhkan penanganan medis. Deni Yudhono merinci, sebanyak 54 orang dirawat intensif di RSUD Palabuhanratu, sementara 52 orang lainnya ditangani di pusat kesehatan terdekat demi mendapatkan perawatan segera.

Tragisnya, insiden ini tidak hanya menimpa tamu undangan. Sang pemilik rumah sekaligus penyelenggara acara pun ikut menjadi korban dan mengalami gejala keracunan. “Bahkan sang pemilik rumah sekaligus penyelenggara ikut terdampak dan menjalani perawatan di posko,” ujar Deni.

Pihak kepolisian dari Polres Sukabumi dan tim tenaga kesehatan segera bergerak cepat begitu mendapat laporan. Langkah awal yang dilakukan adalah mengevakuasi dan memberikan pertolongan kepada para korban, serta memulai proses penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti keracunan massal ini.

Sejumlah sisa makanan dari acara tersebut telah diamankan sebagai barang bukti vital. Sampel makanan yang dikumpulkan untuk diteliti di laboratorium antara lain semur daging, telur rendang, sayur buncis, mie bihun, nasi, kerupuk, serta sampel muntahan korban.

“Kami akan terus memantau perkembangan dan menyampaikan informasi lebih lanjut secepatnya,” tegas Kapolres Sukabumi AKBP Samian, memastikan bahwa penyelidikan mendalam akan terus dilakukan untuk mengungkap akar permasalahan di balik insiden keracunan massal ini. Selain mengamankan barang bukti, polisi juga tengah memeriksa sejumlah saksi, baik dari pihak keluarga penyelenggara maupun warga yang menjadi korban.

Masyarakat Kampung Babadan kini menantikan hasil investigasi laboratorium untuk mengetahui jenis racun atau bakteri yang mencemari makanan, sehingga menyebabkan ratusan warga harus mendapatkan perawatan medis.(*)

Laporan : Ridwan

Editor : Hamjah

Artikel ini telah dibaca 26 kali

Baca Lainnya

Seorang Pemancing Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai Cikarang Ponton, Diduga Tenggelam Saat Mencoba Mengambil Ikan Tangkapan Anaknya

12 Mei 2025 - 16:03 WIB

Tim gabungan melakukan evakuasi jenazah Karsio dari Sungai Cikarang Ponton, Sukabumi, Minggu (12/5/2025). Korban meninggal dunia setelah tenggelam saat berusaha mengambil ikan tangkapan anaknya.

Tragis! Niat Perbaiki Atap Berujung Luka Bakar Parah Akibat Sentuhan Kabel Listrik

7 Mei 2025 - 16:04 WIB

Kondisi rumah di Kampung Cimaja, Cikakak, lokasi di mana Diki (38) tersengat listrik tegangan tinggi saat sedang bekerja di atap lantai dua.

Kondisi Anak Korban Siraman Air Keras: Dada, Punggung, dan Lengan Melepuh, Ini Kata Dokter RSUD

1 Mei 2025 - 14:45 WIB

Ketua Tim Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, dr. Irfanugraha Triputra Irawan, memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini ibu dan anak korban penyiraman air keras.

Bikin Merinding! Kisah Pria Sagaranten yang Hilang Misterius, Mengaku Dibawa Sosok Hitam ke ‘Pasar Aneh’ Sebelum Tiba-tiba Muncul di Dapur

30 April 2025 - 19:58 WIB

Iman Zachrias (51) usai ditemukan di dapur rumah mertuanya pada Rabu (30/4/2025) pagi, setelah menghilang misterius selama tiga hari. Ia ditemukan dalam kondisi linglung dan membawa cerita pengalaman yang tak terjelaskan, diduga 'dibawa' ke alam lain. [jenteranews.com]

Nelayan Asal Cirebon Hilang di Perairan Sukabumi, Hari Kedua Pencarian Masih Nihil

29 April 2025 - 16:54 WIB

Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di perairan Ujunggenteng, Sukabumi, dalam upaya pencarian Zamakh Sari Ahmad, nelayan yang dilaporkan hilang sejak Minggu (27/4/2025). Pencarian memasuki hari kedua namun korban belum ditemukan.

Kebakaran Lalap Rumah Warga Cikembar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 150 Juta

29 April 2025 - 13:12 WIB

Sisa-sisa bangunan rumah milik Ujang Suherman di Kp. Cibodas, Cikembar, Sukabumi, setelah dilalap api pada Selasa (29/4/2025). Kerugian akibat kebakaran yang diduga disebabkan korsleting listrik ini ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Trending di Peristiwa
error: Content is protected !!