Menu

Mode Gelap

Kabar Daerah · 24 Apr 2024 14:56 WIB

Perjuangan Tukang Engkreg di Cidadap Sukabumi, Tembus Hutan hingga Medan Terjal


					Ajang (45) tukang Engkreg di Cidadap saat mengangkut bahan material bangunan. Perbesar

Ajang (45) tukang Engkreg di Cidadap saat mengangkut bahan material bangunan.

JENTERANEWS.com – Biasanya, ojek kerjanya mengangkut manusia, mengantarnya dari satu tempat ke tempat lain. Namun sekarang sudah ada Engkreg ojek pengangkut kayu gelondongan atau bahan material dan hasil pertanian.

Pemandangan seperti ini dapat kalian temukan di Kecamatan Cidadap Kabupaten Sukabumi. Jelas, para tukang ojek harus harus benar-benar bermental baja, karena rute yang harus tembus adalah jalan-jalan yang berada di hutan. Bukan hanya aspal, tapi juga medan tanah liat hingga bebatuan. Tidak hanya jalan datar, tetapi juga tanjakan dan turunan.

Salah satu tukang Engkreg, Ajang (45). Mengatakan Ide transportasi jasa ojek kayu atau hasil pertanian ini, kata Ajang, muncul ketika masyarakat setempat melihat para pekerja pengangkut kayu kesulitan saat hendak memindahkan kayu di kawasan perhutani.

“Terutama, ketika mereka harus melalui jalur terjal yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar beroda empat,” kata ajang kepada jenteranews.com Rabu (24/04/2024)

Menurut Ajang , beberapa orang lantas memiliki ide untuk membuat alat transportasi yang bisa mengangkut kayu gelondongan atau hasil pertanian lainnya dengan menjangkau lokasi-lokasi yang sulit. Akhirnya, sepeda motor milik warga dipilih menjadi sarana yang paling memungkinkan untuk dijadikan sebagai alat tersebut.

“Ya akhirnya keluarlah ide seperti ini, membuat Engkreg untuk mengakut kayu gelondongan, bahan material atau hasil pertanian lainnya,” kata Ajang.

Dia mengatakan, untuk bisa beroperasi, sepeda motor yang digunakan bukanlah sepeda motor standar keluaran pabrik, melainkan harus dimodifikasi terlebih dahulu agar kuat mengangkut bahan material atau hasil pertanian dengan beban yang lumayan berat.

Adapun sparepart yang di modif seperti, ban dan gir motor, selain itu, di badan motor juga disematkan dua palang besi sebagai tempat membawa kayu, atau di pasang bak dari papan kayu untuk membawa bahan material atau hasil pertanian.

Awalnya, Ajang mengaku tidak berani jadi ojek kayu. Namun, desakan kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga membuat Indra merasa harus memberanikan diri.

“Mulai dari situlah awal saya minat jadi driver tukang ojek palang atau di sebut Engkreg, profesi ini sudah di tekuni oleh kami sudah 12 tahun ” ujar Ajang.

Pada masa-masa awal karier sebagai tukang Engkreg, Ajang mengaku kerap gugup bahkan sering jatuh. Baginya, mengatur keseimbangan motor sambil membawa beban berat yang ditumpuk sangat sulit. Jadi, jalannya harus pelan-pelan.

“Waktu masih awal, suka jatuh tapi kalau dicoba dan terus mencoba, lama-lama lancar, tergantung kondisi medan, kadang kalau sudah lelah, tenaga berkurang, saya sering juga tidak kuat menahan keseimbangan motor dan akhirnya terjatuh,“ ungkap Ajang.

Walaupun sudah mahir Ajang (tukang Engkreg di Cidadap) tergelincir di medan yang di anggap tidak terjal

Ongkos yang dipatok dirinya dan rekan-rekannya sesama tukang Engkreg beragam, tergantung jarak yang ditempuh.

“Yah sesuai jarak tempuhnya. Kalau medan, namanya yang perlu di angkut Engkreg, pasti medannya terjal dan menantang,” ujarnya.

Hingga sekarang, Engkreg masih dipercaya oleh para tukang kayu untuk mengangkut hasil pekerjaan mereka. Sebab, tidak ada kendaraan roda empat yang sanggup menembus hutan. Bagi Ajang, profesi ini merupakan berkah tersendiri.

“Alhamdulilah, untuk pendapatan bisa mencukupi biaya rumah tangga. Semakin banyak angkutan atau jarak pengangkutan jauh, semakin besar pendapatannya,” tuturnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Satpol PP Tertibkan Bangunan di TWA Sukawayana, Pasar Monyet Rata dengan Tanah

4 Februari 2025 - 20:21 WIB

Petugas Satpol PP Kabupaten Sukabumi mengawasi proses pembongkaran bangunan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sukawayana, Selasa (4/2/2025). Penertiban ini merupakan bagian dari proyek Agroforestry Citepus untuk menata ulang kawasan wisata menjadi lebih modern dan ramah lingkungan.

Sukabumi Gelar Rakor Validasi Data Kerusakan Infrastruktur Pasca Bencana

17 Januari 2025 - 19:46 WIB

Rakor Validasi Data Kerusakan Akibat Bencana di Sukabumi. Data terbaru menunjukkan 9.930 rumah terdampak, terdiri dari 4.030 rusak ringan, 2.358 rusak sedang, dan 3.542 rusak berat. Rakor yang dipimpin Sekda H. Ade Suryaman ini membahas solusi terbaik bagi warga terdampak.

Kabupaten Sukabumi Raih Sejumlah Penghargaan di Awal Tahun 2025, Bupati Tekankan Evaluasi Kinerja

16 Januari 2025 - 13:14 WIB

Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, menerima piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas prestasi Kabupaten Sukabumi dalam berbagai bidang, pada Rapat Dinas Bulan Januari 2025.

Jembatan Cilalay Diresmikan, Bupati Marwan Harapkan Dongkrak Aksesibilitas dan Kesejahteraan Masyarakat

15 Januari 2025 - 21:29 WIB

Jembatan Cilalay yang baru diresmikan di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/1/2025). Jembatan sepanjang 60 meter ini mampu menahan beban hingga 8 ton, menggantikan jembatan lama yang telah rusak.

Badan Pengelola Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (BP CPUGGp) Matangkan Program Kerja 2025 dan Persiapan Revalidasi UNESCO

15 Januari 2025 - 19:24 WIB

Ketua BP CPUGGp, H. Ade Suryaman, memimpin rapat koordinasi program kerja tahun 2025 di Geopark Information Center (GIC), Citepus, Palabuhanratu, Rabu (15/1/2024). Rapat ini membahas persiapan revalidasi UNESCO dan pengembangan Geopark Ciletuh.

Rakor dengan BNPB, Wabup Sukabumi Harapkan Tindak Lanjut Penanganan Bencana Segera Terealisasi

15 Januari 2025 - 19:11 WIB

Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri (kedua dari kiri), bersama jajaran Perangkat Daerah mengikuti rapat koordinasi tindak lanjut penanganan bencana dengan BNPB di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2025).
Trending di Kabar Daerah
error: Content is protected !!