JENTERANEWS.com Tragedi Menimpa Usman, Pekerja Pabrik Kapur di Sukabumi: Tewas Tergiling Mesin Batubara.
Nasib tragis menghampiri Usman, seorang pria asal Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Calon ayah berusia 22 tahun ini tewas setelah mengalami kecelakaan mengerikan, tergiling mesin penghancur batubara.
Dari sejumlah foto yang diterima, tubuh Usman ditemukan dalam kondisi yang memilukan, sebagian tercabik-cabik oleh mesin yang biasa digunakan untuk menghaluskan batubara tersebut. “Informasi masih simpang siur awalnya, ada yang bilang korban saat pegang kayu tersedot ke mesin, ada juga yang bilang terpeleset lalu jatuh,” kata ER, warga Jampang Tengah, Selasa (11/6/2024).
ER menjelaskan bahwa mesin yang menewaskan korban adalah jenis mesin untuk menggiling batubara yang nantinya digunakan untuk pembakaran kapur. “Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan kapur, sudah lama di sini. Dari keluarga korban, saya sempat tanyakan, jadi kembali ke keluarga apakah mau melanjutkan perkara atau bagaimana. Belum ada informasi lagi,” ujar ER.
ER juga menceritakan kondisi korban saat kecelakaan terjadi, tubuh Usman masuk ke dalam mesin giling. Ketika dievakuasi, korban sudah tidak bernyawa. “Kejadiannya itu antara jam 08.00 WIB atau jam 09.00 WIB. Langsung dievakuasi pakai ambulans desa dan yang membawa adalah pak kades sendiri,” lanjutnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Padabeunghar, Ence Rohendi, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, saat ia tiba di lokasi perusahaan, korban sudah tergeletak di lantai. “Korban sudah ada di bawah saat saya lihat ke sana, sopir ambulans yang pertama datang ke desa. Saya kurang hapal semua kronologis kecelakaannya,” kata Ence.
Ence menjelaskan bahwa Usman memiliki identitas asal Kecamatan Surade, namun tinggal bersama kerabatnya di Desa Padabeunghar. “Alamatnya orang Surade sesuai KTP, hanya tinggal di sini dengan keluarganya. Kasusnya sendiri sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara keluarga dan perusahaan,” ungkap Ence.
Terkait perusahaan tempat Usman bekerja, Ence menyebut bahwa itu adalah tempat pengolahan batu kapur giling. Namun, dia tidak mengetahui berapa lama pabrik itu beroperasi dan jumlah pegawainya. “PT BBM, perusahaan itu sudah berjalan cukup lama, tapi saya kurang tahu detailnya. Sebelum saya menjabat kades, perusahaan ini sudah ada, dan saya baru menjabat 6 bulan. Pemiliknya warga Jakarta,” tuturnya.