JENTERANEWS.com – Dua pekan telah berlalu sejak kebakaran tragis melanda rumah panggung milik keluarga Uje di Kampung Cibereum Rt 21 Rw 004 Desa Padasenang Kecamatan Cidadap Kabupaten Sukabumi. Musibah ini tidak hanya merenggut tempat tinggal mereka, tetapi juga menyisakan luka mendalam dan ketidakpastian akan masa depan.
Uje, seorang kepala keluarga yang gigih, kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan segalanya. Rumah yang menjadi tempat berteduh bagi lima jiwa anggota keluarganya kini hanya tinggal puing dan abu. “Kami tidak tahu harus bagaimana lagi. Semua yang kami punya habis terbakar,” ujar Uje dengan nada putus asa, kepada jenteranews.com Minggu (16/2/2025)
Keluarga Uje kini terpaksa mengungsi dan tinggal sementara di rumah panggung milik orang tuanya. Namun, kondisi rumah tersebut pun tak kalah memprihatinkan, jauh dari kata layak huni dan nyaman. Uje dan keluarganya harus berjuang di tengah keterbatasan, mencari cara untuk bertahan hidup dan membangun kembali mimpi-mimpi mereka yang hancur.
Kebakaran yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) itu bermula dari api yang tiba-tiba muncul dan dengan cepat membesar, melahap seluruh bangunan beserta isinya. Tidak ada yang tersisa, bahkan pakaian dan perabotan sehari-hari pun ikut ludes dilalap api.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti, namun dugaan kuat mengarah pada tungku kayu yang mungkin masih menyala saat ditinggalkan. Kerugian material yang diderita oleh keluarga ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, sebuah angka yang sangat besar bagi keluarga dengan kondisi ekonomi yang sulit.
Di tengah musibah yang menimpa, keluarga Uje tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga harus menghadapi masalah kesehatan yang serius. Iis, istri Uje, diketahui menderita penyakit jantung. Bahkan, saat rumah mereka terbakar, Iis sedang menjalani perawatan medis di RSUD Sagaranten.
Kondisi kesehatan Iis belum pulih sepenuhnya. Seharusnya ia dirujuk ke RS Palabuhanratu, namun karena keterbatasan biaya dan tidak adanya bekal untuk keluarga yang akan menjaganya di rumah sakit, rencana tersebut harus tertunda.
Keluarga Uje sangat membutuhkan uluran tangan dari pihak-pihak yang peduli. Bantuan materi, moral, dan dukungan sangat berarti bagi mereka untuk bisa bangkit kembali dari keterpurukan ini. Pemerintah setempat telah memberikan bantuan berupa pakaian dan sembako, namun uluran tangan dari masyarakat luas juga sangat diharapkan.
Mari kita bersama-sama membantu keluarga Uje dan Iis untuk melewati masa-masa sulit ini. Uluran tangan kita dapat memberikan harapan baru bagi mereka untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.(*)