Menu

Mode Gelap

Bencana · 28 Mar 2025 17:46 WIB

Nestapa Ramadan di Huntara, Warga Sukabumi Terancam Lebaran Tanpa Rumah Akibat Pergerakan Tanah


					Tampak hunian sementara (Huntara) berdinding terpal dan berkerangka bambu, tempat puluhan warga Desa Neglasari, Sukabumi, menghabiskan bulan Ramadan dan bersiap menyambut Idul Fitri. Kondisi serba terbatas di Huntara ini menjadi ujian berat bagi mereka setelah rumah mereka hancur akibat pergerakan tanah. Perbesar

Tampak hunian sementara (Huntara) berdinding terpal dan berkerangka bambu, tempat puluhan warga Desa Neglasari, Sukabumi, menghabiskan bulan Ramadan dan bersiap menyambut Idul Fitri. Kondisi serba terbatas di Huntara ini menjadi ujian berat bagi mereka setelah rumah mereka hancur akibat pergerakan tanah.

JENTERANEWS.com – Puluhan warga Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, harus menjalani bulan Ramadan dan kemungkinan besar merayakan Idul Fitri tahun ini di hunian sementara (Huntara) yang serba terbatas. Bencana pergerakan tanah yang terjadi pada 4 Desember 2024 lalu telah merenggut tempat tinggal mereka, memaksa mereka untuk mengungsi ke Huntara yang dibangun seadanya.

Kepala Desa Neglasari, Lili Rahman, mengungkapkan bahwa 24 kepala keluarga (KK) dengan total 58 jiwa, yang berasal dari Kampung Karikil dan Kampung Nangwer, kini tinggal di Huntara yang terletak di Kampung Puncak 12. “Warga Kampung Karikil ada 13 KK dan dari Kampung Nangwer 11 KK. Sudah pasti mereka akan merayakan Lebaran di Huntara,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Huntara tersebut dibangun secara darurat menggunakan kerangka bambu dan dinding terpal, dengan ukuran sekitar 4×4 meter per unit. Kondisi ini tentu jauh dari kata layak, terutama untuk tempat tinggal jangka panjang. Pembangunan Huntara ini merupakan hasil kolaborasi antara relawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, dan Pemerintah Desa (Pemdes) Neglasari.

“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebelumnya telah dibangun sumur bor oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) pada tahun 2024. Pemdes mengupayakan membeli mesin sedot dan memasang pipa sepanjang 60 meter untuk mengalirkan air ke Huntara. Sementara kebutuhan listrik diambil dari KWH yang terpasang di Sistem Air Bersih (SAB),” tambah Lili Rahman.

Kebutuhan pangan menjadi perhatian utama. Pada awalnya, bantuan sembako mengalir dari berbagai pihak, termasuk relawan, Forkopimcam, BPBD, dan anggota DPRD. Namun, persediaan tersebut kini mulai menipis. “Persediaan sembako saat ini masih terus kami upayakan agar warga tetap tercukupi,” kata Lili Rahman.

Sebelumnya, warga terdampak sempat mengungsi di Sekolah Dasar (SD) setempat. Namun, pada awal Maret, mereka dipindahkan ke Huntara. Hingga kini, mereka belum bisa kembali ke rumah masing-masing karena kondisi tanah yang masih labil dan berisiko.

Pemdes Neglasari terus memantau kondisi warga, terutama kesehatan mereka. Beberapa warga dilaporkan mengalami gangguan pernapasan dan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Purabaya. “Kami terus memantau kondisi mereka, terutama kesehatan. Jika ada yang sakit, langsung kami bawa ke puskesmas,” ujar Lili Rahman.

Di tengah keterbatasan, warga tetap berusaha menjalankan ibadah puasa dan menyambut Idul Fitri dengan penuh ketabahan di Huntara. Mereka berharap pemerintah daerah, provinsi, atau pusat segera memberikan solusi permanen agar mereka dapat kembali memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.(*)

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Bikin Merinding! Kisah Pria Sagaranten yang Hilang Misterius, Mengaku Dibawa Sosok Hitam ke ‘Pasar Aneh’ Sebelum Tiba-tiba Muncul di Dapur

30 April 2025 - 19:58 WIB

Iman Zachrias (51) usai ditemukan di dapur rumah mertuanya pada Rabu (30/4/2025) pagi, setelah menghilang misterius selama tiga hari. Ia ditemukan dalam kondisi linglung dan membawa cerita pengalaman yang tak terjelaskan, diduga 'dibawa' ke alam lain. [jenteranews.com]

Mayday di Sukabumi Diwarnai Doa Bersama dan Apresiasi Wabup

30 April 2025 - 18:37 WIB

Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menyampaikan apresiasinya kepada SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi yang memperingati Hari Buruh dengan doa bersama.

Bupati Sukabumi Lepas Calon Jemaah Haji Korpri: Teguhkan Hati, Pererat Ukhuwah!

30 April 2025 - 18:20 WIB

Bupati Sukabumi H. Asep Japar (kanan) dan Sekda H. Ade Suryaman menyerahkan simbol dukungan kepada perwakilan 80 Calon Jemaah Haji Korpri Sukabumi saat acara Walimatussafar, Rabu (30/4/2025).

Waspada! Modus Penipuan Berkedok PIP Sasar Warga Sagaranten Sukabumi, Pelaku Kabur Usai Tepergok

30 April 2025 - 17:14 WIB

Kartu Indonesia Pintar (PIP). Program ini menjadi kedok bagi pelaku penipuan di Sagaranten, Sukabumi, yang menjanjikan bantuan namun justru meminta pungutan liar untuk administrasi.

Hilang Misterius Dekat Sungai Cikaso Selama 3 Hari, Iman Pulang dengan Cerita ‘Ajaib’: Ditemukan di Dapur Warga!

30 April 2025 - 11:49 WIB

Iman Zachrias (51), yang sebelumnya dikabarkan hilang, terlihat bersama keluarganya usai ditemukan di Desa Datarnangka, Sagaranten, Rabu (30/4/2025). Keberadaannya selama tiga hari penuh misteri.

Patroli Perintis Presisi Polres Sukabumi Jaga Denyut Keamanan Palabuhanratu, Warga Beri Apresiasi Tinggi

30 April 2025 - 10:07 WIB

Personel Sat Samapta Polres Sukabumi berdialog dengan warga saat menggelar patroli Perintis Presisi di salah satu sudut Palabuhanratu, Rabu (30/4/2025). Patroli ini menjadi ajang komunikasi langsung guna menjaga kondusifitas wilayah.
Trending di Kabar Daerah
error: Content is protected !!