JENTERANEWS.com – Pengawas dinas pertanian Kabupaten Sukabumi, Ena Supriatna, geram dengan pengusaha yang mengerjakan proyek asal-asalan. Ena, melakukan pengawasan dan memonitor langsung proyek pekerjaan oleh pihak ketiga tersebut.
Ena menemukan pekerjaan yang menurutnya asal-asalan di wilayah Kecamatan Curugkembar. Berdasarkan uji kelayakan spek ternyata proyek jaringan irigasi tersebut dibangun asal-asalan salah satunya menggunakan bahan material pasir cadas. Hal itu pun memantik kegeraman pengawas pertanian.
Video pembongkaran itu viral di media sosial. Terlihat seorang petugas dari dinas pertanian menghancurkan tembok irigasi menggunakan palu besar.
Sebelumnya sudah di wanti-wanti harus ada pemberitahuan ketika akan memulai pekerjaan, walaupun tidak ada pemberitahuan tetap kita memonitor ke wilayah Curugkembar ternyata ada bangunan yang tidak sesuai spek. Akhirnya kita lakukan tindakan tegas dengan membongkar bangunan yang dibangun asal-asalan itu,” kata Ena, Selasa, (5/7/2022)
Menurut Ena, tindakan itu sengaja dilakukan sebagai peringatan kepada pengusaha yang memperoleh tender, namun tidak memanfaatkan pekerjaan yang didapatkannya itu dengan baik. Ena berharap seluruh pengusaha mengikuti aturan main karena uang yang digunakan merupakan uang negara.
“Sengaja melakukan itu supaya yang lain lebih hati-hati memanfaatkan anggaran. Kita beritahu dulu soal kondisi pekerjaan mereka ke pengusahanya, kemudian kami bongkar sebagian yang kedapatan menggunakan pasir cadas. Supaya ada efek jera dan tidak menjadi kebiasaan, ujar Ena
Dia mengatakan kepada pihak pengusaha untuk memperbaiki kesalahannya, dan kembali membangun lanjutan proyek tersebut.
“Secara estetika proyek tersebut terlihat rapi, namun bahan yang mereka gunakan memakai pasir cadas yang tidak akan tahan lama daya rekat semennya, saya sengaja bongkar supaya yang lain taat aturan,” katanya
Sementara pelaksana lapangan, Herlan mengatakan, dirinya hanya pegawai, teknis pengerjaan ataupun bahan yang digunakan itu semua atas saran dari bosnya
“Saya hanya pekerja dari mulai bahan semuanya itu petunjuk dari bos saya,” kata Herlan, saat dihubungi via telepon.
Herlan, mengaku dirinya juga jarang ke lokasi mengingat ada kesibukan lain.
“Proyek tersebut sempat terhenti selama seminggu karena bos kami telat untuk membelikan bahan material, “ungkapnya.
Pembangunan Jaringan Irigasi tersebut berlokasi di Kampung Bojongsawah Desa Nagrakjaya kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi dilaksanakan oleh CV. TERANG MEGAH, dengan nilai anggaran Rp 184.669.000,00 dari Dinas Pertanian..(*)