Menu

Mode Gelap

Kabar Daerah · 4 Feb 2025 20:21 WIB

Satpol PP Tertibkan Bangunan di TWA Sukawayana, Pasar Monyet Rata dengan Tanah


					Petugas Satpol PP Kabupaten Sukabumi mengawasi proses pembongkaran bangunan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sukawayana, Selasa (4/2/2025). Penertiban ini merupakan bagian dari proyek Agroforestry Citepus untuk menata ulang kawasan wisata menjadi lebih modern dan ramah lingkungan. Perbesar

Petugas Satpol PP Kabupaten Sukabumi mengawasi proses pembongkaran bangunan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sukawayana, Selasa (4/2/2025). Penertiban ini merupakan bagian dari proyek Agroforestry Citepus untuk menata ulang kawasan wisata menjadi lebih modern dan ramah lingkungan.

JENTERANEWS.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi memulai penertiban dan pembongkaran bangunan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sukawayana pada Selasa (4/2/2025). Langkah ini merupakan bagian dari proyek ambisius Agroforestry Citepus, yang bertujuan untuk menata ulang kawasan wisata menjadi lebih modern, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Sebanyak 75 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi diterjunkan untuk mengawal proses penertiban. Mereka bekerja sama dengan unsur kepolisian, TNI, serta pemerintah kecamatan dan desa untuk memastikan situasi tetap kondusif.

“Kami menurunkan 75 personel untuk mengawal penertiban ini agar berjalan aman dan kondusif,” ujar Kepala Seksi Pengendalian Operasi Satpol PP Kabupaten Sukabumi, Pudin Syaripudin, di lokasi pembongkaran. “Satpol PP berperan dalam menegakkan aturan serta memastikan proses berlangsung sesuai prosedur tanpa benturan dengan masyarakat.”

Alat berat eskavator meratakan bangunan Pasar Monyet yang legendaris di kawasan TWA Sukawayana, Sukabumi, Selasa (4/2/2025). Pembongkaran ini dilakukan untuk mendukung konsep wisata yang lebih modern dan ramah lingkungan sebagai bagian dari proyek Agroforestry Citepus.

Alat berat eskavator meratakan bangunan Pasar Monyet yang legendaris di kawasan TWA Sukawayana, Sukabumi, Selasa (4/2/2025). Pembongkaran ini dilakukan untuk mendukung konsep wisata yang lebih modern dan ramah lingkungan sebagai bagian dari proyek Agroforestry Citepus.

Di lokasi, alat berat eskavator dikerahkan untuk meratakan bangunan yang masih berdiri. Salah satu bangunan yang terkena dampak adalah Pasar Monyet, sebuah ikon kawasan ini. Pasar Monyet kini harus diubah untuk mendukung konsep wisata yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Penertiban ini dilakukan setelah pemerintah sebelumnya mengeluarkan tiga surat peringatan (SP 1, 2, dan 3). “Hari ini eksekusi dilakukan setelah melalui tahapan peringatan,” tambah Pudin. “Personel kami bersinergi dengan unsur lainnya agar proses berjalan lancar.”

Koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebagai pihak utama dalam proyek ini terus dilakukan. “Kami berkoordinasi dengan BKSDA sebagai leading sector, dan tugas ini harus sukses sesuai dengan Surat Perintah Tugas yang telah dikeluarkan,” imbuhnya.

Dalam pelaksanaan tugas, Satpol PP juga mengedepankan pendekatan edukatif kepada masyarakat agar tidak menghalangi jalannya penertiban.

“Kami memahami ada riak kecil dari pemilik warung yang terdampak, namun kami tetap berupaya memberikan solusi terbaik,” jelasnya. “Semua pihak, termasuk perwakilan perusahaan dan BKSDA, turut serta dalam mencari jalan keluar agar proses ini berjalan lancar.”

Sejauh ini, penertiban berlangsung di tiga segmen dengan progres signifikan. “Kami sudah bergerak dari segmen satu di Karang Naya dan kini maju ke segmen dua di Katapang Condong,” ungkap Pudin. “Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar meskipun ada sedikit gesekan di awal, namun bisa diatasi dengan baik.”

Dengan koordinasi yang solid antara Satpol PP, BKSDA, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan penertiban ini dapat selesai sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan di Kabupaten Sukabumi.(*)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Sukabumi Gelar Rakor Validasi Data Kerusakan Infrastruktur Pasca Bencana

17 Januari 2025 - 19:46 WIB

Rakor Validasi Data Kerusakan Akibat Bencana di Sukabumi. Data terbaru menunjukkan 9.930 rumah terdampak, terdiri dari 4.030 rusak ringan, 2.358 rusak sedang, dan 3.542 rusak berat. Rakor yang dipimpin Sekda H. Ade Suryaman ini membahas solusi terbaik bagi warga terdampak.

Kabupaten Sukabumi Raih Sejumlah Penghargaan di Awal Tahun 2025, Bupati Tekankan Evaluasi Kinerja

16 Januari 2025 - 13:14 WIB

Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami, menerima piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas prestasi Kabupaten Sukabumi dalam berbagai bidang, pada Rapat Dinas Bulan Januari 2025.

Jembatan Cilalay Diresmikan, Bupati Marwan Harapkan Dongkrak Aksesibilitas dan Kesejahteraan Masyarakat

15 Januari 2025 - 21:29 WIB

Jembatan Cilalay yang baru diresmikan di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/1/2025). Jembatan sepanjang 60 meter ini mampu menahan beban hingga 8 ton, menggantikan jembatan lama yang telah rusak.

Badan Pengelola Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (BP CPUGGp) Matangkan Program Kerja 2025 dan Persiapan Revalidasi UNESCO

15 Januari 2025 - 19:24 WIB

Ketua BP CPUGGp, H. Ade Suryaman, memimpin rapat koordinasi program kerja tahun 2025 di Geopark Information Center (GIC), Citepus, Palabuhanratu, Rabu (15/1/2024). Rapat ini membahas persiapan revalidasi UNESCO dan pengembangan Geopark Ciletuh.

Rakor dengan BNPB, Wabup Sukabumi Harapkan Tindak Lanjut Penanganan Bencana Segera Terealisasi

15 Januari 2025 - 19:11 WIB

Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri (kedua dari kiri), bersama jajaran Perangkat Daerah mengikuti rapat koordinasi tindak lanjut penanganan bencana dengan BNPB di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/1/2025).

DPRD Kabupaten Sukabumi Bahas Tiga Raperda, Bupati Beri Tanggapan

14 Januari 2025 - 19:52 WIB

Suasana Rapat Paripurna ke-2 Tahun Sidang 2025 DPRD Kabupaten Sukabumi yang membahas tiga Raperda, Selasa (14/1/2025).
Trending di Kabar Daerah
error: Content is protected !!