JENTERANEWS.com – Seorang warga di Kecamatan Curugkembar meninggal dunia akibat tersengat listrik saat melakukan gotong royong atau kerja bakti membersihkan bahu jalan , Rabu (17/7/2024) sekitar jam 09.00 WIB.
Diketahui Identitas korban bernama Eden (61 Tahun) warga Kampung Cieundeur RT. 003 Rw 001 Desa Mekartanjung Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi.
Sekretaris Desa Mekartanjung, Taofik Abdulah, menguraikan kronologis kejadian, pada hari Rabu (17/7/2024) sekitar jam 09.00 Wib. di Desa Mekartanjung warga sebanyak kurang lebih 20 orang melakukan gotong royong atau kerja bakti membersihkan bahu jalan.
“Jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten poros Jalan Sagaranten-Pasirbandung kondisi jalan tersebut sangat rimbun oleh rumput liar dan banyak pohon bambu yang condong ke jalan dinilai dapat membahayakan pengguna jalan sehingga warga berinisiatif untuk gotong royong membersihkan bahu jalan.” kata Taofik
Selain membabad rumput korban menebang bambu yang condong kejalan tersebut dengan posisi tidak jauh dari rumahnya itu, ketika bambu tersebut di tebang kemudian menimpa jaringan listrik tegangan tinggi, sementara tangan korban masih menggenggam bambu tersebut sehingga ia tersengat listrik hingga tewas.
“Pada saat Korban tersengat listrik warga yang warga yang melihatnya sempat mau menolong namun kejadian tersebut sangat cepat hingga korban tidak tertolong.”ucapnya.
Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah Desa Mekartanjung dan Polsek Curugkebar yang kemudian Kapolsek dan anggotanya tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
Kapolsek Curugkembar Iptu. Kusaeni, S.H mengatakan pihaknya mendapat laporan dari pemerintah desa Mekartanjung bahwa ada warga yang tersengat listrik di kampung Cieundeur Desa Mekartanjung.
“Kemudian kami berkoordinasi dengan Pemerintah Curugkembar Satpol PP Curugkembar Babinsa Desa Mekartanjung Tim Medis Pkm Curugkembar dan mendatangi tempat kejadian.” Kusaeni
Kapolsek Curugkembar menambahkan, pihak keluarga menolak dilakukan aotopsi pada jenazah korban dan menerima peristiwa ini sebagai takdir.
“Keluarga korban menolak untuk visum et repertum. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,” Katanya.(*)