JENTERANEWS.com – Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi berhasil mengamankan tiga pemuda yang terlibat dalam aksi tawuran dan pengeroyokan di sebuah minimarket di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Penangkapan ini dilakukan setelah video viral yang memperlihatkan sekelompok pemuda berkonvoi sambil membawa senjata tajam beredar di media sosial.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Unit Tipidum Subnit Jatanras Satreskrim Polres Sukabumi bergerak cepat dan berhasil mengamankan para pelaku pada Minggu, 24 Maret 2025, sekitar pukul 00.15 WIB. Penangkapan dilakukan di wilayah Jalan Raya Gunung Butak, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Ketiga pelaku yang berhasil diamankan adalah N (22 tahun) dan D alias Komeng (29 tahun), keduanya warga Kampung Lio, Desa Citarik, serta AW (28 tahun), warga Desa Karangpapak, Kecamatan Palabuhanratu.
Sementara itu, dua pelaku lainnya, yakni RA dan R alias Riad, masih dalam pengejaran dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh pihak kepolisian.
“Mereka terbukti membawa senjata tajam dan diduga kuat terlibat dalam aksi tawuran dengan kelompok lain di wilayah Cimaja. Motif dari tawuran tersebut diduga kuat adalah dendam antarkelompok,” ungkap Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saepul Rohman, kepada wartawan pada Rabu (26/3/2025).
Dari tangan para pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti yang terdiri dari satu bilah golok, sebuah katana, satu katana bertongkat, serta empat unit sepeda motor yang digunakan dalam konvoi.
Berdasarkan hasil penyelidikan lebih lanjut, ketiga pelaku yang telah ditangkap juga terbukti terlibat dalam kasus pengeroyokan yang terjadi di dalam sebuah gerai Alfamart di Cikakak pada tanggal 17 Maret 2025.
“Kasus pengeroyokan tersebut saat ini sudah dalam tahap penyidikan lebih lanjut. Para tersangka yang telah kami amankan akan ditahan dalam kasus kepemilikan senjata tajam dan juga akan diproses hukum lebih lanjut terkait kasus pengeroyokan yang mereka lakukan,” jelas Iptu Aah.
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga akan terus melakukan pendalaman untuk mengetahui kemungkinan keterkaitan kelompok ini dengan jaringan geng motor yang lebih luas di wilayah Sukabumi.
“Kami masih terus mendalami dan melakukan penyelidikan terhadap rentetan aksi kriminal yang melibatkan kelompok ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar jika memang ada,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak kepolisian setempat, mengingat aksi kekerasan yang melibatkan senjata tajam dan pengeroyokan yang meresahkan. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan kooperatif dalam memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku lainnya yang masih buron.(*)