JENTERANEWS.com – Bencana pergerakan tanah yang terjadi pada 4 Desember 2024 lalu telah mengakibatkan tujuh kampung di Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi terisolasi. Pergerakan tanah dengan luas sekitar 1,5 kilometer di Kampung Ciindet memutus akses jalan utama menuju tujuh kampung tersebut, yakni Kampung Cisuren, Pasir Malang, Cikadu, Ciwaru, Ciawitali, Cimapag 1, dan Cimapag 2.
Jalan kabupaten yang menghubungkan Cipamingkis dan Cikarang kini tak dapat dilalui kendaraan roda empat. Kondisi ini bukan hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga berdampak besar pada perekonomian masyarakat di empat dusun dari tiga desa, yaitu Desa Cikarang (Dusun Cimapag), Desa Cipamingkis (Dusun Cisuren, Cikadu, dan Ciwaru), dan Desa Mekar Jaya.
Kepala Desa Cipamingkis Baden, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dan berharap adanya penanganan serius dari Dinas Pekerjaan Umum (PU). Jalan yang terputus ini menjadi urat nadi perekonomian warga di wilayah tersebut.
“Warga sudah berusaha melakukan penanganan seadanya, namun kerusakan jalan cukup parah sehingga membutuhkan penanganan yang lebih profesional,” ujar Baden, Kepala Desa Cipamingkis. Rabu (11/12/2024)
Isolasi yang terjadi di tujuh kampung ini berdampak luas pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari kesulitan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, hingga kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian.
“Anak-anak kesulitan untuk pergi ke sekolah, sementara warga kesulitan membawa hasil pertanian ke pasar,” ungkap salah seorang warga.
Masyarakat setempat berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mereka berharap ada penanganan cepat agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
“Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan ini agar kami bisa beraktivitas seperti biasa,” ujar Dadan, perwakilan warga.(*)