JENTERANEWS.com – Sejumlah warga mempertanyakan izin lingkungan terkait proyek pembangunan gudang milik PT Niagatama Kencana. Sebab mereka menduga pembangunan yang terletak di kampung Cigadog Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi itu memicu longsor ke permukiman warga di wilayah RT 017 RW 006 Desa Sagaranten. Jumat (9/9/2022).
Aksi warga tersebut didampingi Kapolsek Sagaranten juga Danramil 0622-11 Sagaranten guna menjaga kondisi keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya kegiatan aksi.
“Silahkan sampaikan orasi saudara-saudara sekalian dengan damai, tertib dan sesuai dengan hukum yang berlaku, kehadiran kami disini murni untuk melakukan pam dan pendampingan guna mencegah terjadinya gangguan kamtibmas,” imbau, Iptu. Aap Saripudin S.H.
Salah satu warga, Diki (55) mengatakan rumahnya hampir seluruhnya di masuki lumpur setiap kali hujan, apalagi hujan kemarin cukup besar, bahkan Diki, tidak bisa tidur karena kasur dan sebagian pakaian basah kuyup di penuhi lumpur dari longsoran proyek pembangunan gudang tersebut.
“Wajarlah kami mempertanyakan izin pembangunan tersebut dan meminta pertanggungjawaban terhadap pihak perusahaan,” kata Diki di lokasi proyek
Diki, juga mengatakan, dirinya belum pernah dihubungi atau diajak berbicara oleh pengembang ataupun mendapat sosialisasi pembangunan tersebut.
“Proyek pembangunan itu jelas berdampak ke rumah kami, setidaknya harus ada izin dari kami sebagai warga RT 017 RW 06 karena. kami harus menanggung dampak dari pembangunan tersebut,”
Dia merasa khawatir akan terjadinya longsor susulan dari lahan pembangunan tersebut. Terlebih sekarang iklim sudah musim hujan. Diki, meminta instansi terkait maupun aparat di wilayah untuk menanyakan izin pembangunan tersebut.
Sementara itu, pihak perusahaan yang diwakili Krisnan Wiyatno, menyampaikan, sebagai respon kejadian ini kemungkinan kami akan bikin tanggul darurat, namun kami masih menunggu pihak pemborong datang ke lokasi, jadi besok kami bisa mengarahkan pihak pemborong untuk mengantisipasi dampak yang sekiranya mengganggu lingkungan,” katanya
Krisnan, juga mengatakan sebagai bentuk empati terhadap warga yang terdampak dirinya akan memberi pembersih lantai, dan juga bentuk minuman atau makanan,” pungkasnya
Pantauan jenteranews.com , aksi warga tersebut berlangsung cepat karena pihak perusahaan bergegas meninggalkan lokasi proyek dan warga yang masih bertahan di lokasi itu..(*)