JENTERANEWS.com – Keberanian luar biasa ditunjukkan oleh Dafa (12), seorang bocah asal Kampung Tonjong, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Ia nekat melompat dari sepeda motor yang melaju untuk menyelamatkan diri dari dugaan percobaan penculikan pada Minggu (8/6/2025). Pelaku sebelumnya mengiming-imingi korban dengan kuota internet dan uang.
Peristiwa yang menggegerkan warga ini bermula saat Dafa dan teman-temannya sedang bermain di kawasan Puri, tak jauh dari rumahnya. Seorang pria tak dikenal tiba-tiba mendekati mereka dengan modus meminta tolong untuk mencarikan cincin dan ponselnya yang hilang.
Ayah korban, Yudi Suryawahyudi (47), menjelaskan kronologi kejadian tersebut usai memberikan keterangan resmi di Polsek Citamiang, Senin (9/6/2025).
“Pelaku menjanjikan akan memberi kuota dan uang jika berhasil menemukan barangnya. Setelah tidak ketemu, anak saya disuruh pulang untuk menyimpan motornya dan kembali lagi membawa HP,” ungkap Yudi.
Momen inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya. Dafa yang kembali seorang diri kemudian diajak naik ke motor pelaku dengan dalih akan dibelikan kuota internet. Namun, bukannya menuju konter terdekat, pelaku justru membawa Dafa berkeliling ke rute yang tidak wajar dan semakin jauh dari rumahnya.
“Dari Puri mereka menuju arah Nanggeleng, lurus ke SMP 6, sampai akhirnya ke wilayah Limusnunggal, Kelurahan Cibeureum. Rute itu sangat jauh,” tutur Yudi.
Selama lebih dari dua jam, antara pukul 11.30 WIB hingga 14.00 WIB, Dafa berada dalam cengkeraman pelaku. Yudi mengaku khawatir bukan main setelah mendapat kabar dari teman-temannya bahwa anaknya dibawa pergi oleh orang asing.
Titik balik terjadi di kawasan Limusnunggal. Saat motor pelaku terpaksa berhenti karena terhalang angkutan kota (angkot), Dafa yang mengaku sempat merasa tidak sadar, tiba-tiba tersentak.
“Alhamdulillah anak saya selamat karena loncat dari motor. Kata anak saya, dia tidak begitu ingat saat di atas motor,” jelas Yudi, menyinggung kemungkinan anaknya terkena hipnotis meski belum bisa memastikannya.
Setelah melompat, seorang pekerja di sekitar lokasi yang melihat kejadian itu langsung menyuruh Dafa untuk lari. Tanpa pikir panjang, Dafa berlari sekuat tenaga sejauh kurang lebih satu kilometer, menyusuri gang-gang kecil untuk menghilangkan jejak, hingga akhirnya tiba di Pos Ronda Kampung Tonjong. Di tengah pelariannya, ia berpapasan dengan kakaknya yang sedang panik mencarinya.
Kabar dugaan penculikan ini menyebar dengan cepat melalui pesan berantai di grup WhatsApp warga. Pesan tersebut berisi imbauan agar para orang tua meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
Bagi Yudi, tindakan pelaku sudah jelas merupakan upaya penculikan. “Sebagai orang tua, saya yakin itu penculikan. Tidak ada laporan apa pun kepada saya, dan anak saya dibawa sangat jauh padahal banyak konter kuota di dekat rumah,” tegasnya.
Pihak kepolisian dari Polsek Citamiang telah memanggil Yudi untuk dimintai keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun, saat dikonfirmasi, pihak kepolisian masih enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait proses penyelidikan yang tengah berjalan. Warga kini berharap pelaku dapat segera ditangkap untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.(*)
Reporter: Joko S
Redaktur: Hamjah