Laporan : Ijus Agus Suhandi
JENTERANEWS.com – Sejumlah rumah warga dan fasilitas umum di wilayah Kelurahan Cibeureum Hilir dan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, rusak diterjang angin kencang, pada Sabtu 27 Januari 2024 sore. Hingga Minggu (28/1/2024) dini hari, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat mengatakan, tercatat 40 rumah rusak dan jumlah tersebut terus bertambah.
Kejadian tersebut terjadi terjadi pada pukul 15.00 WIB, saat itu suasana mencekam karena angin puting beliung berputar selama 10 menit, kemudian bergerak ke atas dan menerbangkan atap-atap rumah milik warga. Warga sempat panik berteriak dan keluar rumah saat angin puting beliung menyapu atap rumah warga.
“Iya pada berteriak, semua panik dengan kondisi atap beterbangan, melihat angin seperti itu panik juga, banyak warga pada keluar lah. Jadi atap itu kaya kebawa ke atas beterbangan, kaya begitu lah. Angin datang bawa sampah, sampahnya juga beterbangan sampai atap-atap rumah warga terbawa terbang juga,” ungkapnya.
”Sementara ini ada 40 rumah dan 1 fasilitas umum yang rusak adapun lokasi yang terkena bencana berada di Kampung Cibitung RT 01 dan 02 RW 05, Kelurahan Limusnunggal dan Jalan Parahita Nugraha RT 01 dan 02 RW 02, Kelurahan Cibeureumhilir,” ungkapnya.
Lebih lanjut Novian mengatakan, di wilayah Cibeureumhilir, jumlah atap rumah rusak ringan sebanyak 12 unit di RT 01, sedangkan di RT 02, sebanyak 7 unit atap rumah rusak berat dan 1 atap rumah rusak ringan.
“Lalu di wilayah Kelurahan Limusnunggal, pada RT 01 jumlah atap rumah yang rusak ringan sebanyak 9 unit dan di RT 02, atap rumah rusak ringan 10 unit dan yang rusak berat 1 unit,” ujar Novian.
Novian menambahkan, jumlah yang terdampak dari bencana angin puting beliung ini, di Kelurahan Cibeureumhilir sebanyak 20 KK dengan 104 jumlah jiwa. Sedangkan di Kelurahan Limusnunggal, 20 KK dengan 50 jumlah jiwa.
“Sebanyak 1 fasilitas umum dan sosial berupa 1 pondok pesantren alami rusak ringan dan terdapat 1 KK dengan 5 jumlah jiwa yang mengungsi, atas nama keluarga Aceng Rohmana, warga Cibeureumhilir,” ujar Novian.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Akan tetapi, para korban diperkirakan mendapatkan kerugian secara material. Saat ini, BPBD masih melakukan asessment di lapangan untuk mendata jumlah korban dan kerugian. (*)