JENTERANEWS.com – Ribuan petani yang tersebar di dua desa kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat terancam tidak bisa menanam padi secara serentak pada tahun ini akibat penutupan saluran utama irigasi di daerah itu selama Empat bulan ke depan.
Penutupan saluran irigasi tersebut berdampak pada areal persawahan yang tersebar di dua Desa di Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi, seperti desa Tanjungsari dan desa Mekartanjung
Sedangkan areal sawah yang terdampak akibat penutupan saluran irigasi tersebut desa Mekartanjung, dan dua kedusunan di Desa Tanjungsari.
Keluh kesah para petani ini ditambah pelaksanaan peningkatan jaringan irigasi Cibeber tersebut terkesan mangkrak, di lokasi sudah tida ada yang bekerja satu orangpun, sementara saluran air masih ditutup.

Dilokasi proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Cibeber desa Tanjungsari kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi sudah tida ada yang kerja satu orangpun.
Pengawas Pengawas lapangan Proyek konstruksi Dinas Pengerjaan Umum, Suherlan, mengatakan “Ditutupnya saluran irigasi Cibeber di kecamatan ini karena adanya rehab saluran irigasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi,” kata Suherlan kepda jenteranews.com pada Jum’at (28/10/2022)
Penutupan dilakukan di Irigasi Cibeber, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi yang selama ini menjadi sumber utama petani mendapatkan air guna dialirkan ke areal persawahan.

Kondisi Irigasi Cibeber, tidak ada air mengalir
Menurutnya, penutupan saluran irigasi utama tersebut terpaksa dilakukan karena apabila tidak ditutup, maka pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi tidak bisa dilakukan sama sekali.
“Sesuai dengan spesifikasi teknis, memang harus ditutup saluran irigasinya. Hal tersebut karena ada pengerjaan cor beton,” ucapnya
Suherlan juga mengatakan pelaksanaan peningkatan jaringan irigasi permukaan daerah irigasi Cibeber yang di kerjakan CV Makmur Jaya, selama 120 hari kalender, terhitung dari dari 27 Juli 2022.
“Pelaksanaan pengerjaan masih ada waktu satu bulan lagi, mudah-mudahan secepatnya saluran air bisa di buka kembali,” kata Suherlan.
“Ya, memang beberapa hari ini tidak ada yang kerja kurang tau alasannya, tapi kami sudah menegur pelaksana untuk tidak menyia-nyiakan waktu,” ucapnya
Sementara itu, Pelaksana Teknis Cabang Dinas PTCD wilayah VII Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, H. Ena Supriatna, mengatakan, “penutupan tersebut akan berdampak pada kurangnya ketersediaan air ke areal sawah milik petani yang tersebar di dua desa kecamatan Curugkembar kabupaten Sukabumi , dan mengakibatkan ribuan petani di daerah itu kesulitan melakukan tanam padi secara serentak.
“Memag pasokan air untuk mengairi lahan pertanian di area tersebut tidak maksimal namun sebagian petani masih bisa melakukan penanaman karena ada Suplesi dari saluran irigasi satu lagi di tambah sekang musim penghujan” katanya..(*)