JENTERANEWS.com – Bencana longsor kembali menerjang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan akses jalan nasional Kiaradua–Jampangkulon lumpuh total. Peristiwa nahas ini terjadi di Kampung Cikarang, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Akibat longsor ini, material tanah dan bebatuan menutupi seluruh badan jalan, membuat kendaraan dari kedua arah tidak dapat melintas. Jalan yang tertutup longsor ini merupakan jalur baru yang dibangun setelah jalan lama putus akibat pergerakan tanah pada 4 Desember 2024 lalu. Namun, kini jalur baru tersebut kembali terdampak bencana longsor.
Danposramil Waluran, Serka Dadan Ramdani, yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama tim gabungan tengah berupaya keras mengevakuasi material longsor. “Kami saat ini berada di lokasi untuk melakukan koordinasi upaya melakukan evakuasi material longsoran agar akses jalan bisa segera dibuka kembali,” ujar Serka Dadan Ramdani pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Selain di Kampung Cikarang, longsor juga terjadi di ruas jalan provinsi Waluran–Mareleng, tepatnya di Kampung Pasirpogor, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran. “Longsor di Kampung Pasirpogor RT 11/02, seluruh badan jalan tertutup material longsor, untuk kendaraan tidak bisa lewat, baik dari arah pertigaan Waluran ke arah Cimulek begitupun sebaliknya. Untuk evakuasi longsoran membutuhkan alat berat,” tambah Dadan.
Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus berlangsung. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan bekerja sama untuk membersihkan material longsor dan membuka kembali akses jalan. Namun, kondisi cuaca yang masih tidak menentu menjadi kendala tersendiri dalam upaya evakuasi.
Bencana longsor ini tidak hanya melumpuhkan akses transportasi, tetapi juga mengancam keselamatan warga sekitar. Oleh karena itu, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat melintasi daerah rawan longsor.
Pemerintah daerah setempat juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan darurat dan meminimalisir dampak bencana. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber-sumber terpercaya.(*)
Laporan: Ridwan Nurhuda