JENTERANEWS.com – Bencana alam kembali menguji ketangguhan warga Sukabumi. Hujan deras yang mengguyur pada Kamis malam (6/3/2025) memicu banjir bandang yang melanda Kampung Ciwaru Girang, Desa Loji, dan Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan. Puluhan rumah hancur, akses jalan terputus, dan jembatan penghubung antar kampung rusak parah, meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat setempat.
Di tengah situasi darurat ini, Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, turun langsung ke lokasi bencana pada Senin (10/3/2025). Dengan sigap, beliau memastikan bahwa bantuan darurat segera disalurkan kepada warga yang terdampak. “Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Kami akan memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara,” tegasnya.
Tak hanya sekadar menyampaikan janji, H. Andreas juga berdialog langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan keluh kesah dan kebutuhan mereka. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan warga,” ujarnya.
Banjir bandang kali ini bukan hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi warga. Material lumpur dan kayu yang terbawa arus sungai menghancurkan apa saja yang dilewatinya. Akses jalan di beberapa titik sempat terputus, menghambat mobilitas warga dan penyaluran bantuan. Jembatan yang menjadi urat nadi penghubung antar kampung pun tak luput dari amukan banjir.
Menyadari potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai, H. Andreas mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. “Kami mengajak seluruh warga untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda potensi bencana susulan,” tambahnya.
Setelah meninjau lokasi di Desa Loji dan Desa Sangrawayang, Wakil Bupati melanjutkan perjalanan ke Kedusunan Kawung Luwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Di sana, beliau mengecek kondisi warga dan akses jalan yang tertimbun material longsor.
Kehadiran Wakil Bupati di tengah-tengah masyarakat yang terdampak bencana memberikan semangat dan harapan baru. Warga merasa diperhatikan dan tidak sendirian menghadapi musibah ini. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah,” ujar salah seorang warga.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus berupaya untuk memulihkan kondisi pascabencana. Selain penyaluran bantuan darurat, pemerintah juga akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak. “Kami akan bekerja keras untuk memulihkan kondisi Sukabumi seperti sedia kala,” janji H. Andreas.
Bencana ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk membangun sistem peringatan dini yang efektif dan meningkatkan kesadaran akan potensi bencana di wilayah masing-masing.(*)