JENTERANEWS.com – Konflik antar pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri kembali terjadi di Kota Sukabumi. Sebuah video yang menunjukkan pelajar menyerang kelompok pelajar lainnya menjadi viral di media sosial dan aplikasi pesan.
Dalam video yang beredar, para pelajar yang terlibat dalam tawuran tersebut terlihat menggunakan sabuk dan helm sebagai alat untuk bertarung. Mereka masih mengenakan seragam putih abu-abu dan mengendarai sepeda motor.
Terlihat saat kelompok lain mengejar, sementara yang lainnya berlarian melarikan diri. Seorang pelajar yang dibonceng menjadi target serangan. Dalam video berdurasi 36 detik tersebut, tampak pelajar itu dipukul secara berulang dengan helm dan tangan kosong.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, mengungkapkan bahwa insiden tawuran antar pelajar terjadi di Jalan Kopeng, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh pada hari Senin (5/8/2024) yang lalu.Dalam peristiwa tersebut, seorang pemuda berinisial RPJ (18) mengalami luka.
“Dalam peristiwa ini, terdapat seorang warga sekitar yang menjadi korban saat mencoba melerai aksi tersebut. Korban mengalami luka sobek di ibu jari tangan, yang diduga disebabkan oleh kepala ikat pinggang milik salah satu pelajar,” kata Rita, Rabu (7/8/2024).
Hendri Yusuf (29), seorang saksi mata di tempat kejadian, menyatakan bahwa aksi tawuran tersebut menyebabkan keresahan di kalangan warga. Mereka bahkan berusaha untuk membubarkan para pelajar yang terlibat tawuran dengan menggunakan kayu.
“Saya juga tidak begitu paham mengenai masalah ini, tetapi situasinya langsung memanas dengan saling serang. Warga berusaha membubarkan kerumunan dengan membawa kayu agar para pelajar yang terlibat tawuran itu pergi. Kami merasa khawatir dan tidak ingin wilayah ini menjadi tidak aman,” kata Hendri.
Rita menyampaikan bahwa saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki alasan di balik tindakan nekat para pelajar yang terlibat tawuran. Mereka juga telah berkoordinasi dengan kedua SMA negeri tersebut untuk membawa para pelajar yang terlibat tawuran ke Polsek Gunungpuyuh guna dimintai keterangan dan mendapatkan pembinaan.
“Kami masih menyelidiki motif di balik kejadian ini, dan pihak unit Reskrim Polsek Gunungpuyuh telah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi yang menyaksikan atau mengetahui peristiwa tersebut. Kejadian itu berlangsung singkat karena segera dibubarkan oleh warga setempat,” kata Rita.
“Terkait peristiwa ini, kami dari kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menghadirkan siswa yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut. Mereka akan dimintai keterangan dan mengikuti pembinaan di Polsek,” tutupnya.(*)