JENTERANEWS.com – Nasib nahas menimpa pelajar berinisial MA (13). Bocah tersebut ditemukan tewas diduga tenggelam di Sungai Cileuleuy, Kampung Selaawi Girang, Desa Cibunarjaya, Ciambar, Kabupaten Sukabumi saat mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kabar tersebut sampai pada orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, peristiwa itu akan dievaluasi dan diselidiki oleh instansi terkait. Saat ini dia masih menunggu hasil penyelidikan. Terlebih, kata dia, ada perbedaan kronologi antara pihak kepolisian dengan Dinas Pendidikan.
“Ya kita akan evaluasi, dasar apa melakukan kegiatan seperti itu, laporan atau tidak. Kan kita belum tahu, belum ada laporan secara (resmi), tapi kan proses kegiatan seperti ini diperlukan atau tidak. Nanti (menunggu) hasil antara dinas (pendidikan) dan polisi kan berbeda. Kita lihat saja nanti,” kata Marwan saat ditemui di Gedung Negara Pendopo Kabupaten Sukabumi, Jalan Ahmad Yani, Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (24/7/2023).
Lebih lanjut, ada tim penyelidikan yang dibentuk Pemkab dengan melibatkan penyidik Polres Sukabumi untuk membantu mengungkap perkara tersebut. Tak tanggung-tanggung, Marwan juga menegaskan akan memberikan sanksi bagi kepala sekolah apabila terbuka melakukan kelalaian pengawasan selama kegiatan berlangsung.
“Ya nanti lihat hasil dari tim. Kalau memang dia ada kesalahan, melakukan kegiatan tanpa pengawasan ya pasti ada sanksi,” ujarnya.
“(Sanksinya pemecatan?) Belum tentu, kan pegawai negeri ada tahapannya. Kecuali kalau jabatan jelas lah. Jabatan Kepala Sekolah mah jelas (dipecat) lihat nanti hasil evaluasinya,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, kabar tewasnya pelajar tersebut bermula dari video yang beredar. Ada tiga video yang bikin geger memperlihatkan pelajar tenggelam di sungai. Polisi turun tangan menyelidiki penyebab tenggelam termasuk dugaan adanya perpeloncoan.
“Kita sudah menerima laporannya terkait informasi tersebut dan kita sudah mempersiapkan tim untuk cek TKP, melakukan olah TKP dan menginput keterangan saksi-saksi yang ada di TKP. Nanti hasil penyelidikan kita simpulkan apakah ada dugaan tindak pidana atau tidak,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo.
“Semuanya sudah kita mintai keterangan, termasuk guru. Kami juga masih fokus melakukan proses cek TKP. Terkait (MPLS) sesuai informasi yang diterima bahwa memang kegiatan MPLS namun kita belum bisa menyimpulkan lebih dalam lagi saat ini masih dalam proses penyelidikan,” pungkasnya. (*)