JENTERANEWS.com – Nuki Utama Putra (32) warga Kampung Kaum Rt 001 Rw 003 Desa Pasanggrahan Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas dalam keadaan tergantung menggunakan Kain Gorden di dalam rumahnya , Sabtu (03/8/2024).
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sagaranten Jenal Mutakin, menyampaikan pihaknya langsung mendatangi lokasi setelah mendapatkan laporan dari teman kerjanya.
“Sesampai di TKP korban sudah dalam keadaan meninggal dunia setelah di lakukan olah TKP awal korban ditemukan meninggal dunia,” katanya,
Dijelaskan Jenal korban menggantung diri menggunakan kain gorden dimana berdasarkan keterangan saksi yang merupakan teman kerjanya, korban tidak masuk kerja selama tiga hari ini.
“Berdasarkan keterangan teman kerjanya korban sudah tidak masuk kerja selama tiga hari” ujar Jenal
Tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab pria berusia 32 tahun tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri.
Sementara ketua Rt setempat Ade menjelaskan kronologi tersebut berawal pemilik toko pakaian tempat korban bekerja menyuruh pekerja lainnya untuk mengecek keberadaan Korban karena sudah tiga hari tida masuk kerja.
“Teman kerjanya mendatangi rumah korban, sesampai didepan rumah korban temannya mencium bau tidak sedap, curiga dengan hal tersebut kemudian melaporkannya kepada saya,” kata Ade
Kemudian ketua Rt bersama teman kerjanya itu juga kerabat membuka paksa pintu rumah korban.
“Ternyata pintu rumah korban tidak terkunci, saya bersama teman kerjanya juga kerabatnya kaget melihat korban dalam keadaan tergantung,” paparnya.
Meski sudah melihat kondisi korban mereka tidak berani mendekat, dan kemudian ketua RT melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Sagaranten.
Tidak lama kemudian anggota Polsek Sagaranten datang ke lokasi dan langsung mengevakuasi korban, dan di bawa ke RSUD Sagaranten untuk dilakukan visum luar.
Sementara Kapolsek Sagaranten AKP Deni Miharja, mengatakan Diduga korban melakukan gantung dirinya itu sudah tiga hari yang lalu karena kondisinya sudah bau busuk.
”Kami masih melakukan pendalaman terhadap motif kematian korban dengan meminta keterangan para saksi dan menunggu hasil visum,” kata Kapolsek Sagaranten
Deni mengatakan, pihak keluarga tidak memberikan izin untuk dilakukan autopsi “Mereka menerima kejadian ini sebagai takdir.”pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun jenteranews korban merupakan seorang lajang, ia hidup sebatang kara, karena ayahnya sedari kecil sudah meninggalkan dirinya tanpa kabar setelah bercerai dengan ibunya. Sementara ibunya sudah meninggal dunia empat tahun lalu. Korban bekerja di salah satu toko pakaian di Sagaranten dekat rumahnya. (*)