JENTERANEWS.com – Suherlan alias Samson (33), seorang pria yang dikenal berani dan kerap membuat resah warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, akhirnya meregang nyawa di tangan massa pada Jumat sore, 21 Februari 2025.
Peristiwa tragis ini bermula ketika Samson, yang terlihat marah dan dendam, mencari seseorang sambil membawa golok. Sekitar pukul 16.30 WIB, ia terlibat perkelahian dengan seorang warga yang akhirnya harus dilarikan ke RSUD Palabuhanratu akibat luka serius.
Melihat kejadian tersebut, warga yang geram dengan ulah Samson langsung mengeroyoknya hingga tewas di tempat. Tubuhnya yang penuh luka dibiarkan tergeletak di dekat selokan di pinggir jalan.
“Tadi saya sempat melihat Samson mondar-mandir sambil membawa golok. Semua orang yang bertemu dengannya menjauh karena takut. Ia terlihat seperti penuh amarah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut beberapa warga, Samson memang sudah lama meresahkan kampung mereka. Ia sering berulah, bahkan pernah merusak rumah warga. Akibatnya, ia sempat berurusan dengan pihak kepolisian. Namun, kasusnya terhenti karena Samson diduga mengalami gangguan kesehatan mental. Ia bahkan sempat menjalani perawatan di Panti Sosial Aura Welas Asih Palabuhanratu dan RSJ di Bogor.
Pada Kamis, 23 Januari 2025, Samson kembali berulah dan membuat suasana kampung Cihurang mencekam. Warga yang sudah muak akhirnya melawan dan mengeroyok Samson hingga ia kabur dengan luka di kepala.
“Ia diketahui kabur dari amuk massa dengan berenang dari Kampung Cihurang ke Caringin, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu. Samson diamankan Jumat (24/1/2025) pagi di sebuah saung di pinggir Sungai Cimandiri,” lanjut warga tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Satreskrim Polres Sukabumi belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini.
Samson dikenal sebagai sosok yang kontroversial di kampungnya. Di satu sisi, ia dikenal sebagai pria yang berani dan kuat. Namun, di sisi lain, ia juga dikenal sebagai sosok yang temperamental dan kerap membuat masalah.
Kejadian ini tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan. Mengapa warga sampai bertindak main hakim sendiri? Apakah ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah Samson?
Kita berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kebenaran dari kejadian ini dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.(*)
Laporan: Rudi