JENTERANEWS.com – Asa yang sempat terputus kini kembali tersambung bagi ribuan warga di perbatasan Kecamatan Surade dan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Setelah bertahun-tahun berulang kali hancur diterjang banjir bandang, pembangunan kembali jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sirnasari dan Desa Mekarmukti akhirnya dimulai. Proyek ini menjadi simbol kekuatan gotong royong warga, yang bersinergi dengan dana zakat dan keahlian teknis dari mitra pembangunan.
Jembatan gantung ini lebih dari sekadar infrastruktur. Selama puluhan tahun, ia menjadi urat nadi utama yang menopang kehidupan masyarakat. Melalui jembatan inilah roda perekonomian berputar, anak-anak berangkat menuntut ilmu, warga mengakses layanan kesehatan, dan tali silaturahmi antar desa terjalin erat. Namun, lokasinya yang rentan terhadap luapan air sungai membuatnya kerap putus, mengisolasi warga dan melumpuhkan aktivitas mereka.

Proses pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Surade dan Waluran mulai berjalan. Dibangun dari dana zakat dan swadaya masyarakat, jembatan ini diharapkan lebih tangguh untuk mengantisipasi bencana banjir di masa mendatang.
Tak ingin terus menyerah pada keadaan, warga dari kedua desa berinisiatif untuk membangun kembali jembatan secara swadaya. Semangat kebersamaan ini kemudian gayung bersambut. Melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN, dana zakat yang dihimpun dari perusahaan dan karyawan disalurkan untuk mewujudkan harapan warga.
“Inisiatif mulia ini adalah bukti nyata kepedulian dan semangat kolaborasi,” ujar seorang perwakilan di lokasi. “Ini bukan sekadar membangun jembatan fisik, tetapi membangun kembali harapan.”
Untuk memastikan konstruksi yang kokoh dan tahan bencana, YBM BRILiaN menggandeng Sasaka Indonesia sebagai mitra teknis. Lembaga ini dipilih karena rekam jejaknya yang mengesankan, telah berhasil membangun lebih dari 34 jembatan di berbagai pelosok nusantara.
Kepercayaan ini bukan tanpa alasan. Sasaka Indonesia diharapkan tidak hanya membangun jembatan yang fungsional, tetapi juga merancang struktur yang lebih tangguh untuk menghadapi potensi bencana di masa depan.
“Pembangunan jembatan ini ditargetkan selesai tepat waktu, sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan oleh tim di lapangan,” ujar Koordinator Tim Sasaka, menegaskan komitmen timnya untuk bekerja secara profesional dan efisien.
Antusiasme dan harapan besar terpancar dari wajah masyarakat setempat. Mualim, salah satu tokoh masyarakat, menyuarakan perasaan ribuan warga lainnya.
“Semoga pembangunan jembatan ini berjalan lancar tanpa kendala. Kami sangat berharap jembatan ini benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat dan memudahkan mobilitas kami kembali, karena jembatan ini sangat kami butuhkan,” ungkapnya penuh harap.
Pembangunan kembali jembatan gantung Sirnasari-Mekarmukti ini menjadi sebuah potret ideal kolaborasi multi-pihak: kekuatan komunal warga, filantropi Islam melalui dana zakat, dan keahlian teknis profesional. Lebih dari sekadar menyambungkan dua desa, jembatan ini menyatukan tekad, membangkitkan asa, dan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih cerah dan terhubung.(*)
Kor: A.Rahman
Redaktur Pelaksana: Hamjah