JENTERANEWS.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi pada Kamis (3/4/2025) sore menyebabkan bencana longsor di Kampung Neglasari, RT 16/05, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit. Tembok Penahan Tanah (TPT) setinggi 3 meter dan lebar 6 meter ambruk, mengancam sebuah rumah milik seorang nenek berusia 69 tahun, Mak Icoh.
“Longsor terjadi sekitar pukul 16.45 WIB, tepat saat hujan deras melanda wilayah tersebut,” ungkap Daeng Sutisna, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Kabupaten Sukabumi. “Akibatnya, TPT yang berada persis di samping rumah Mak Icoh ambruk, dan saat ini rumah beliau dalam kondisi terancam.”
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai jutaan rupiah.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit segera merespons laporan tersebut dan melakukan asesmen di lokasi kejadian. Mereka berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk melakukan penanganan darurat.
“Saat ini, kami fokus pada evakuasi material longsoran dan pemasangan kawat bronjong untuk mencegah longsor susulan,” jelas Daeng. “Kami membutuhkan sekitar 50 buah kawat bronjong untuk penanganan pasca-bencana.”
Pihak berwenang mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Sukabumi. Masyarakat di daerah rawan longsor diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda longsor.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengerahkan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan untuk menangani dampak longsor ini. Mereka bekerja sama untuk membersihkan material longsoran, memasang kawat bronjong, dan memberikan bantuan kepada Mak Icoh dan warga terdampak lainnya.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu Mak Icoh dan warga terdampak agar dapat segera pulih dari bencana ini,” ujar Daeng.
Selain bantuan material, pemerintah juga akan memberikan bantuan logistik dan dukungan psikologis kepada warga terdampak. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan membantu mereka untuk bangkit kembali.
Bencana longsor ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. Masyarakat di daerah rawan longsor diimbau untuk selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda longsor.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak membangun rumah di daerah rawan longsor. Jika terpaksa, pastikan untuk membangun rumah dengan konstruksi yang kuat dan tahan terhadap longsor.
Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan dampak bencana longsor dapat diminimalkan dan masyarakat dapat terhindar dari kerugian yang lebih besar.(*)
Laporan: Awang