JENTERANEWS.com – Bencana alam kembali melanda Kabupaten Sukabumi. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari memicu longsor di dua titik ruas jalan provinsi jalur Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag-Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kamis (6/3/2025) malam.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB ini mengakibatkan akses jalan terputus total. Sebuah mobil yang membawa seorang ibu hamil bernama Suryati dan seorang anak kecil warga Desa Cihaur terjebak di antara dua titik longsor. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pelabuhanratu untuk keperluan rujukan medis.
“Kami terjebak, tidak bisa maju atau mundur. Longsornya cukup parah, menutupi seluruh badan jalan,” ujar seorang warga yang juga ikut terjebak.
Selain mobil yang membawa ibu hamil dan anak kecil, sejumlah kendaraan lain juga ikut tertahan akibat material longsor yang menutup jalur. Warga sekitar berupaya membantu mengevakuasi para korban yang terjebak, namun terkendala oleh kondisi cuaca yang masih hujan dan material longsor yang menutupi jalan.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami sedang berupaya mengevakuasi ibu hamil ke puskesmas terdekat. Tim sudah di lokasi untuk melakukan penanganan,” kata Daeng.
Tidak hanya longsor, banjir juga melanda Desa Cidadap, yang juga berada di jalur Simpenan–Kiara Dua. Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi, Inspektur Polisi Dua (Ipda) M. Yanuar Fajar, mengonfirmasi kejadian tersebut.
“Pada pukul 20.30 WIB, di Desa Cidadap, jalur Simpenan–Kiara Dua, terjadi banjir yang menutup ruas jalan,” ungkap Fajar.
Fajar mengimbau para pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif. “Bagi pengendara yang hendak menuju Kiara Dua maupun sebaliknya ke arah Pelabuhanratu, disarankan menggunakan jalur Nyalindung, Cikembar, dan Warungkiara,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan dan evakuasi. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor dan banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Sukabumi.(*)
Laporan: Ridwan Nurhuda