JENTERANEWS.com – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Perintis Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi gelar kegiatan Wisuda kelas dan kenaikan kelas bagi Siswa-Siswi peserta Program Kelas Belajar (Kejar) paket A,B, Dan C, pada Minggu (17/7/2022).
Kegiatan perpisahan dan kenaikan kelas peserta Program Kelas Belajar (Kejar) yang berlangsung dilaksanakan di halaman PKBM Perintis tersebut, dihadiri oleh Unsur Muspika Ciambar, penilik PKBM wilayah 3 dan 5, Kepala Desa se-Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Direktur PKBM Perintis Ciambar Owin Sapiudin, S. Ag, MM, serta tamu undangan yang lainnya
Di sela acara tersebut Direktur PKBM Perintis Ciambar Owin Sapiudin, kepada awak media mengatakan, PKBM Perintis Ciambar, pada tahun ajaran 2021-2022 ini menghasilkan kelulusan sebanyak 273 orang, bagi warga yang putus sekolah atau tidak mempunyai biaya, mereka bisa dilanjutkan ke PKBM Perintis karena sekolah ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Owin menjelaskan, pendidikan non formal PKBM adalah satu-satunya lembaga yang bisa merealisasikan mimpi yang tertunda. Karena tidak ada sekolah formal yang bisa menerima siswa yang usianya melebihi batasan usia di sekolah umum.
Owin menyampaikan, dirinya meminta PKBM itu jangan di pandang sebelah mata karena sebetulnya mereka di masyarakatnya sudah berkualitas, dan banyak juga yang bekerja di berbagai perkantoran, dan untuk peserta program kabar paket ini juga diikuti oleh para peserta 5 pondok pesantren, salah satunya pondok pesantren Darrul Habib Ciambar, dan para karyawan perusahaan di Sukabumi.
“Sebenarnya yang mengikuti PKBM adalah untuk kepentingan pribadinya dan atas kemauan sendiri, juga dalam hal ini PKBM Perintis Ciambar, mempunyai 4 tempat kegiatan belajar yang ada di wilayah Kecamatan Ciambar, Parungkuda, Cicurug, dan Bojonggenteng.
“Bahkan ada yang berusia 57 tahun pada angkatan sekarang, dan ternyata PKBM itu luar biasa menurut pandangan saya,” ungkap Owin.
“Saya berharap kepada para alumni atau yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, tolong ajak teman-teman yang putus sekolah atau yang tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan sekolah lagi,” paparnya..(*)