JENTERANEWS.com – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, bersama Wakil Wali Kota, Bobby Maulana, meletakkan batu pertama menandai dimulainya renovasi besar-besaran Gedung Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Wellnes Center di RSUD R. Syamsudin SH pada Jumat (11/4/2025). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 yang menetapkan standar baru bagi fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Ayep Zaki menekankan urgensi renovasi ini, “Jika renovasi tidak selesai pada Juni 2025, RSUD R. Syamsudin SH terancam kehilangan kerja sama dengan BPJS Kesehatan, yang berpotensi merugikan rumah sakit lebih dari Rp300 miliar per tahun.” Renovasi ini fokus pada normalisasi ruangan dan peningkatan fasilitas peralatan kesehatan, tanpa menambah kapasitas tempat tidur.
Pemerintah Kota Sukabumi juga berencana merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar rumah sakit ke Foodcourt Land Bisnis atau Wellnes Center, sebagai bagian dari penataan kawasan.
Proyek ini didanai melalui fasilitas perbankan dari Bank BJB, dengan harapan gedung baru yang memenuhi standar KRIS dapat selesai tepat waktu. Selain itu, RSUD R. Syamsudin SH juga akan mengembangkan Medical Centre Unit (MCU) untuk layanan pemeriksaan kesehatan umum, yang diperkirakan dapat menghasilkan potensi pendapatan hingga Rp15 miliar per tahun. Klinik pratama juga akan didirikan untuk melayani pasien yang tidak memenuhi standar rujukan ke rumah sakit.
Plt. Direktur RSUD R. Syamsudin SH, H. Yanyan Rusyandi, menjelaskan bahwa renovasi ini bertujuan memenuhi 12 kriteria KRIS yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan, termasuk standar luas ruangan, fasilitas, dan peralatan medis. “Kami menargetkan semua kriteria terpenuhi pada 30 Juni 2025, dengan total 500 tempat tidur yang tetap tersedia,” ujarnya.
Total anggaran renovasi diperkirakan mencapai Rp9 miliar, yang berasal dari dana BLUD RSUD R. Syamsudin SH melalui pinjaman perbankan. Yanyan Rusyandi menegaskan bahwa proyek ini tidak menggunakan dana APBD, bankeu, atau DAK, dan pengerjaannya akan disesuaikan dengan spesifikasi dan kompetensi masing-masing perusahaan.(*)
Laporan: Denny Nurman