JENTERANEWS.com – Seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) melakukan tindakan kekerasan dengan menyerang Nuraeni (28), seorang ibu rumah tangga, menggunakan alat pertanian. Insiden tersebut terjadi di Kampung Gunung Hiur, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat korban pulang dari berkebun pada Sabtu (24/8/2024) siang.
Kepala Desa Bantarsari, Dudung Rusyana, menjelaskan bahwa sebelum menyerang korban, pelaku merusak rumah warga setempat. Setelah itu, ia bertemu dengan Nuraeni yang baru pulang dari kebun dan langsung menyerangnya. “Korban membawa alat tani untuk menggaruk tanah, namun alat itu direbut oleh pelaku,” ungkap Dudung.
Dudung menambahkan bahwa pelaku mengalami kambuhnya gangguan kejiwaan saat kejadian. “Dia sering mengalami kambuh,” tambahnya.
Mengenai riwayat gangguan jiwa pelaku, Dudung tidak mengetahui sejak kapan pelaku menderita ODGJ, karena pelaku merupakan warga dari Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong, yang baru pindah ke Desa Bantarsari. “Sebenarnya pelaku bukan warga kami, dia baru pindah dan surat pindahnya belum resmi,” jelasnya.
Sebelum insiden ini, pelaku juga dilaporkan pernah membakar rumah pada tahun 2018 atau 2019.
Setelah kejadian, pelaku berhasil ditangkap oleh warga dan diserahkan ke Polsek Lengkong. Kasus ini kemudian ditangani oleh Polres Sukabumi. Sementara itu, jenazah korban dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Sabtu sore untuk pemeriksaan luar dan autopsi.
Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathya, menyatakan bahwa pemeriksaan luar terhadap jenazah korban menemukan beberapa luka terbuka, memar, dan lecet di wajah serta kepala.
Autopsi dilakukan pada Minggu (25/8/2024) mulai pukul 08.00 WIB dan selesai sekitar pukul 11.00 WIB. “Dari pemeriksaan dalam, ditemukan beberapa patah tulang, terutama di wajah dan lengan bawah, serta perdarahan di daerah otak akibat trauma di kepala,” jelasnya.
Nurul menegaskan bahwa luka terbuka yang ditemukan menunjukkan pola kekerasan tumpul, bukan kekerasan tajam. “Kematian korban disebabkan oleh kekerasan tumpul di wajah dan kepala,” tutupnya.(*)