JENTERANEWS.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), telah memulai pelatihan las yang berlangsung dari hari ini, Kamis, 22 Agustus hingga 15 September 2024 mendatang , di Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani, SH., MM, menjelaskan bahwa program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dan mendukung pengembangan keahlian masyarakat Desa Cibitung secara umum. Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan bekal bagi peserta dalam meningkatkan kemampuan pengelasan SMAW.
Sebagai informasi, Program Pelatihan Pengelasan SMAW 3G mencakup berbagai materi, antara lain melakukan komunikasi yang efektif, memahami prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), menggunakan alat ukur mekanik dasar, membaca sketsa atau gambar kerja sederhana, serta mengoperasikan peralatan dan mesin ringan.
“Peserta juga akan belajar melakukan pemotongan secara mekanik dan dengan gas, menjalankan proses pengelasan busur manual, serta mengelas plat dalam berbagai posisi, termasuk posisi 3G. Selain itu, mereka akan diajarkan cara membuat laporan dan melakukan perhitungan dasar teknik,” tambahnya.
Profesi welder atau juru las, yang bertugas menyambung berbagai jenis logam seperti baja, aluminium, dan tembaga, diwajibkan memiliki lisensi Training dan Sertifikasi.
“Di dunia industri, seorang welder harus memiliki sertifikat yang diakui secara nasional atau internasional. Oleh karena itu, pelatihan ini ditujukan bagi juru las lokal di Kabupaten Sukabumi agar mereka dapat melakukan pengelasan dengan aman,” jelas Usman.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, S.Ip., M.Si., mengucapkan terima kasih kepada Kepala Disnakertrans yang telah hadir dan meresmikan program pelatihan kerja las di Desa Cibitung. Ia menekankan pentingnya peserta untuk mengikuti pelatihan dengan serius dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bonus demografi yang dialami oleh bangsa Indonesia. Saya berharap semua peserta dapat fokus dan menyerap ilmu sebanyak mungkin, bukan hanya sekadar memenuhi kuota peserta. Setelah pelatihan, tantangan terbesar adalah menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya dan menerapkan kompetensi yang telah diperoleh,” tuturnya.
Kepala Desa Cibitung, Irvan Sanusi, juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan pihak terkait yang telah memberikan kesempatan kepada pemuda Desa Cibitung untuk belajar melalui program pelatihan kerja dan produktivitas.
“Pelatihan las ini, yang didanai oleh APBD Tahun Anggaran 2024, berlangsung di aula desa dan diikuti oleh 16 peserta terpilih. Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha bagi pemuda Desa Cibitung. Dengan keterampilan yang diperoleh, diharapkan peserta dapat mengembangkan diri untuk bekerja atau berwirausaha,” pungkasnya.(*)